SURABAYA (suaramuslim.net) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Ahad (15/10) mengumumkan dukungannya kepada Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul sebagai Calon Gubernur dan Abdullah Azwar Anas sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur di Kantor DPP PDIP di Jalan Teuku Umar Jakarta.
Dosen Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura Surochiem Abdussalam dalam dialog Ranah Publik Suara Muslim Radio Network pada Senin (16/10) melihat pencalonan Gus Ipul oleh PDIP menunjukkan PDIP tidak ingin kalah untuk kesekian kalinya dalam perebutan kursi kepala daerah dengan mengusung petahana dan menjaring suara Nahdliyyin.
“Sebetulnya PDIP tidak ingin mengusung Gus Ipul karena bukan asli kader PDI Perjuangan, namun akhirnya PDIP harus mengikhlaskan dan rela agar tidak kalah lagi dalam pemilihan kepala daerah, prioritas PDIP dalam Pilgub Jawa Timur agar tidak kalah berturut-turut sehingga PDIP mengorbankan diri untuk tidak mengusung kader dari internal partai demi menjaring suara kalangan Nahdliyyin” ujar Surochiem.
Sementara Direktur BBS TV Surabaya Mas’ud Adnan melihat akan terjadi pembelahan sikap politik di kalangan Nahdliyyin karena Gus Ipul dan Azwar Anas adalah Nahdliyyin yang akan melawan Khofifah sesama Nahdliyyin.
“Di NU sendiri terjadi pembelahan sikap politik, saling klaim dukungan Pesantren dan Kiai sehingga kalangan Nahdliyyin kebingungan. Di Tebu Ireng 135 Kiai memberikan dukungan pada Khofifah di sisi lain pihak Gus Ipul juga mengklaim mendapat dukungan banyak Kiai” kata Mas’ud.
Maka Surochiem menanggapi resiko pembelahan sikap politik Nahdliyyin tersebut dengan menghimbau agar warga NU memilih Cagub dan Cawagub dengan pertimbangan rasional.
“Bagi Nahdliyyin, Pilgub Jatim jangan dijadikan ajang pemecah belah, tapi ada kader-kader terbaik NU sedang beradu gagasan untuk Jawa Timur yang lebih baik. Saatnya warga NU melihatnya dengan pertimbangan-pertimbangan rasional untuk kemajuan NU ke depan” pungkas Surochiem.
Penulis : Nurul Adhania, Ahmad Jilul QF
Editor : Muhammad Nashir