Jakarta (Suaramuslim.net) – Imam Besar Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab membantah adanya perpecahan di tubuh GNPF MUI yang sekarang berganti nama menjadi GNPF Ulama. Menurutnya perubahan nama dan juga perombakan struktur kepengurusan untuk lebih mengedepankan asas kolektif kolegial.
“Adanya perubahan nama dari GNPF MUI menjadi GNPF Ulama sama sekali bukan merupakan indikasi adanya perbedaan apalagi perpecahan dalam tubuh GNPF”, ujar Habib Rizieq dalam rekaman suara yang diterima Suaramuslim.net pada Selasa (13/3).
Menurutnya perubahan nama tersebut merupakan hasil musyawarah dari para pendiri dan pengurus GNPF yang banyak mempertimbangkan banyak saran dan masukan dari berbagai pihak.
“Karena itu saya sangat mendukung perubahan nama tersebut dan itu merupakan satu dinamika dalam kehidupan berorganisasi yang wajar terjadi dalam perjalanan sebuah organisasi dalam perjuangannya”, tambah Habib Rizieq Sihab.
Sebelumnya, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) yang berubah nama menjadi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama merombak sejumlah nama di pucuk pimpinan. Ustadz Bachtiar Nasir yang selama ini menjabat sebagai ketua GNPF MUI digantikan oleh Ustadz Muhammad Yusuf Martak sedangkan Sekretaris Jenderal yang selama ini ditempati oleh Munarman digantikan oleh Ustadz Muhammad Al Khaththath.
“Jadi, jika ada yang mengatakan baik perubahan nama maupun perombakan struktur adalah indikasi perpecahan GNPF itu adalah berita hoax yang disebarkan musuh-musuh Islam”, tegas Habib Rizieq yang sekarang berada di Arab Saudi ini.
Ketua Umum GNPF Ulama yang baru terpilih Ustadz Muhammad Yusuf Martak mengatakan bahwa perubahan kepemimpinan di GNPF agar dapat lebih merangkul seluruh elemen dengan asas kolektif kolegial.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir