SURABAYA (Suaramuslim.net) – Ketua Lazismu Jatim drh. Zainul Muslimin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam program kurban kemasan.
Zainul Muslimun mengatakan, salah satu faktor kenaikan itu adalah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
“Fantastis dan luar biasa. Teman-teman Lazismu di daerah semuanya bekerja sangat keras. Begitu juga dengan Kantor Layanan (KL) Lazismu di berbagai tempat berjuang luar biasa,” ujarnya seperti dilansir pwmu.co, Rabu (12/8).
Zainul juga menyebut komitmen Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) Jatim yang konsisten berpartisipasi setiap tahun. Juga jaringan Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah (PAMA) yang terus berupaya meningkatkan partisipasinya.
“Tidak kalah penting semangat para pekurban yang mengalihkan ke kurban kemasan di masa pandemi Covid-19. Ini luar biasa,” ungkapnya.
Hampir semua daerah, lanjutnya, mengalami peningkatan luar biasa. Rata-rata peningkatannya di atas 100 persen. Bahkan ada yang di atas 1.000 persen.
“Contohnya Lazismu Kabupaten Malang dari Rp2,7 juta menjadi Rp130 juta. Kabupaten Gresik dari Rp12 juta meningkat ke Rp280 juta,” ungkapnya.
Demikian juga Jember, dari Rp10 juta ke Rp106 juta. Kota Malang dari Rp26 menjadi Rp261 juta. Kota Surabaya dari Rp31 juta meningkat jadi Rp191 juta.
“Semuanya luar biasa,” imbuhnya.
Zanul Muslimin menambahkan, ibu-ibu Aisyiyah juga luar biasa partisipasinya. Tahun 2019 KL Lazismu Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim masih belum ikut. Tahun ini baru bergabung langsung tancap gas dan menyumbang Rp212 juta.
“Sebenarnya saya hanya memberikan target Rp100 juta kepada KL Lazismu PWA Jatim. Kalau masing-masing Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) menyetor Rp3 juta, dengan total 38 PDA maka akan dapat Rp114 juta. Ternyata bisa naik 100 persen dari target,” jelasnya.
Zainul Muslimin menambahkan secara nasional Lazismu Jatim dipercaya oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk mengelola kurban kemasan.
Tahun ini di tingkat nasional terkumpul Rp8 M. Menurut dia peserta kurban kemasan tahun ini tidak didominasi dari Jatim dan Jateng saja. Namun juga dari wilayah lain, seperti Yogya, Jabar, Sulawesi Selatan, Riau, Kalimantan (Utara dan Selatan), Medan, Gorontalo, Aceh, Sumatera Barat dan Lampung.
Zainul menyebut, beberapa lembaga amil zakat (LAZ) lainnya juga mulai bermitra dengan Lazismu dalam program kurban kemasan.
“Saat ini sudah ada dua LAZ yang bergabung dalam program ini,” tuturnya.
Nilainya juga luar biasa. Imbuhnya, dari dua LAZ itu bisa menyumbang Rp1 M lebih. Berarti potensi di luar yang belum tergarap masih sangat besar. Semoga ini juga dibaca oleh teman-teman Lazismu daerah.
“Kami pun menyembelih 200 ekor lebih sapi kelas besar dengan berat antara 500 kg hingga 1 ton di rumah potong hewan (RPH) yang higienis. Tujuannya untuk menghasilkan daging-daging yang berkualitas siap olah menjadi rendang dalam kemasan kaleng” tambahnya.
Zainul Muslimin menjelaskan, setelah dipotong di RPH, selanjutnya daging dibawa ke pabrik pengolahan makanan untuk diolah menjadi makanan dalam kemasan dengan target sebanyak 150 ribu kaleng Rendangmu dan Kornetmu.
“Pemrosesan daging kurban menjadi Rendangmu memakan waktu kurang lebih dua bulan. Setelah jadi Rendangmu kemasan kaleng maka akan segera dikirim ke pengurban terutama wilayah dan daerah yang berkontribusi dalam program ini,” katanya.
Rendangmu juga didistribusikan ke kawasan 3T, seperti daerah rawan dan terdampak bencana, pondok pesantren, kampung warga duafa dan panti asuhan anak yatim.
Sumber: PWMU.CO