Hingga Hari ke-19, PPIH Surabaya Berangkatkan 1.780 Calhaj dan 20 Petugas

Hingga Hari ke-19, PPIH Surabaya Berangkatkan 1.780 Calhaj dan 20 Petugas

Statistik Haji Internasional Di Rilis, Asia Terbanyak Kirim Jemaah
(Foto: Google.com)

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Hari ke-19 pemberangkatan Jemaah Calon Haji (Calhaj) menuju tanah suci berjalan dengan baik. Sebanyak 1.780 calhaj dan 20 petugas dari kloter 37, 38, 39, 40 berhasil diberangkatkan.

Berbeda dengan awal-awal pemberangkatan gelombang satu, banyak ditemukan barang calhaj yang disita petugas, kloter akhir dari gelombang satu justru berjalan dengan tertib.

Jamal selaku Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mengaku pihaknya terus berupaya menyosialisasikan kepada calhaj maupun Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk memahami bentuk barang yang boleh dibawa dan berapa jumlahnya.

“Hingga hari ini kami terus berupaya berkomunikasi dengan calhaj yang belum berangkat maupun KBIH nya untuk betul-betul mencermati peraturan,” terang Jamal.

Menurut Jamal, prosesi pemberangkatan calhaj haruslah selalu berjalan dengan kondusif. Hal itu dikarenakan dapat berpengaruh kepada psikologis mereka.

“Kasian calhaj itu, mau berangkat saja kok masih tersendat karena barang bawaan yang bermasalah. Takutnya nanti psikologisnya terganggu,” imbuh Jamal.

Selanjutnya Jamal menyampaikan bahwa hingga kloter 40, kondisi kesehatan mereka terus dipantau. Terlebih kondisi yang masih berada di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

“Yang sakit itu enam orang dan dirawat di Rumah Sakit Asrama Haji, dua di antaranya sudah bisa dikembalikan ke Asrama Haji, jadi tinggal empat. Kami bersama KKP akan terus memantau kondisi calhaj ini,” sahut Jamal.

Mulai Sabtu (20/7) gelombang kedua pemberangakatan calon haji dimulai. Jika gelombang satu penerbangan dari Bandara Juanda menuju Madinah, gelombang kedua justru dari Bandara Juanda langsung ke Jeddah.

Jemaah yang tergabung dalam gelombang dua, ketika diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya menuju Bandara Juanda sudah diharuskan mengenakan kain ihram. Hal itu dikarenakan untuk mempermudah ketika mendarat di Jeddah.

“Memang betul, mulai gelombang kedua besok jemaah yang berangkat ke Arab Saudi sudah mengenakan kain ihrom, ini demi mempermudah. Jadi sampai Jeddah tidak membuka-buka kopernya lagi,” tutur Jamal.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment