Lanjutan dari Hizbullah, Partai Islam, Instrumen Nabi untuk Menjadikan Islam Memimpin Negara (1)
Lanjutan dari Hizbullah, Partai Islam, Adalah Instrumen Menggapai Kemuliaan dan Kesejahteraan Umat dan Bangsa (2)
Suaramuslim.net – Pengembangan, penguatan, dukungan terhadap partai Islam, di samping perbaikan terus menerus perilaku partai Islam itu sendiri ke arah perilaku syar’i amatlah diperlukan untuk memperoleh kemenangan dalam persaingan dengan partai non-Islam (partai sekuler) di Indonesia. Semua upaya tersebut tentu dengan memperhatikan ketentuan formal yang ada di negeri ini. Upaya untuk membuat perubahan tentu disesuaikan dengan kondisi yang ada tanpa menyalahi atau melanggar ketentuan syariat tentang kehidupan berbangsa-bernegara.
Umat Islam dalam berperilaku politik harusnya mendukung, membesarkan, dan memilih partai Islam yang berciri hizbullah. Kasus 411 dan 212 jelas menunjukkan betapa umat Islam Indonesia masih peduli terhadap ajaran agamanya dan kesucian al Qur’an. Mereka juga insyaAllah akan peduli untuk membesarkan dan memilih partai berasas Islam yang bercirikan hizbullah.
Perlu mobilisasi ulama dan ustadz untuk memotivasi umat agar mendukung dan membesarkan partai berasas Islam. Pada sisi lain partai Islam di negeri ini juga harus memperbaiki diri sehingga benar-benar bercirikan hizbullah.
Ormas-Lsm Islam tidak layak lagi bersikap netral dalam berpolitik demi keselamatan umat dan bangsa Indonesia. Mereka harusnya memberi arahan tegas agar anggotanya berislam politik dengan benar (mendukung partai Islam) setelah beritual dan beramal sosial Islam.
Bagaimana parpol Islam mampu berperilaku syar’i dalam menentukan Caleg dan Capres-Cawapres merupakan tantangan besar dalam beragama bagi pengurus parpol Islam tersebut. Jika semua parpol berasas Islam kembali kepada ciri hizbullah maka ridha Allah akan terlimpah, dan umat akan berbondong-bondong mendukung mereka dalam proses mengambil kepemimpinan di lembaga negara, apakah eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Oleh : Fuad Amsyari, Ph.D
(Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat)
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net