SURABAYA (Suaramuslim.net) – Juru Warta atau wartawan diharapkan ikut mengembangkan potensi maritim yang ada di suatu daerah melalui karya jurnalistiknya saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat menjadi pembicara di seminar “Jurnalisme Kemaritiman di Era Revolusi 4.0” di Surabaya, Kamis (7/2/19) mengatakan potensi kemaritiman di wilayahnya sangat besar dan berharap ikut didorong oleh pemberitaan yang positif dari pers.
“Jika ada problema kemaritiman bisa diwartakan melalui media. Kemaritiman nantinya bisa berkembang melalui jurnalisme,” kata Nelson, seperti yang dilansir Kantor Berita Antara, Kamis (7/2).
Nelson berharap, media terus mempunyai semangat membangun sehingga ikut berperan serta meningkatkan kemajuan di suatu daerah.
“Pers adalah pencipta karakter, pengaruhnya sangat besar. Penduduk di Gorontalo relatif sedikit, oleh sebab itu media sangat berpengaruh,” ujarnya.
Senada dengan Nelson, Bupati Manokwari Selatan, Papua Barat, Markus Waran mengungkapkan adanya potensi besar maritim di wilayahnya yakni Teluk Cendrawasih.
Namun jika dibandingkan dengan kawasan lain seperti Raja Ampat, Teluk Cendrawasih terbilang masih ketinggalan. Meskipun secara potensi tidak berbeda jauh.
“Teluk Cendrawasih punya potensi bahari yang luar biasa, namun sampai saat ini tidak mencuat sampai manca negara dan nasional. Yang mencuat adalah Raja Ampat yang dikelola swasta,” tutur Markus.
Dengan problem seperti itu, Markus berharap pada momen HPN 2019, pers ikut memberi dukungan dengan menyuarakan atau memberitakan kawasan itu sehingga nantinya tidak ada perbedaan yang jauh antara Teluk Cendrawasih dan Raja Ampat.
“Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah insfrastruktur. Padahal, terumbu karang di Teluk Cendrawasih juga lebih menjanjikan daripada yang ada di Raja Ampat. Jurnalis harus menyuarakan potensi maritim di Manokwari Selatan,” katanya.
Selain menyoroti Teluk Cendrawasih, Markus Waran berharap ke depan puncak peringatan HPN dapat dipusatkan di Papua.
Sementara itu anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo menganggap pers selama ini belum mengangkat dimensi kemaritiman karena masih berorientasi pada masalah teritorial atau masalah yang ada di daratan.
“Jurnalisme kemaritiman penting agar indonesia kembali kepada ‘khittah’. Kesadaran maritim itu penting, karena kita tidak bisa jadi Indonesia tanpa kesadaran maritim,” ucapnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir