Islam Sudah Menyediakan Semua

Islam Sudah Menyediakan Semua

Islam Sudah Menyediakan Semua, management Sholat jamaah (2)

Suaramuslim.net – Dalam pandangan umat Islam, sebagai agama yang disempurnakan, Islam telah memberikan petunjuk lengkap dalam berbagai hal untuk menjalani hidup (QS.Al Maa-idah: 3). Sehingga telah ada patokan utama untuk semua urusan hidup dalam ajaran Islam.

… ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ … ٣

Artinya: “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu…” (QS. Al Maa-idah: 3)

Dengan demikian, bagi mereka yang beriman, semua hal dapat dicarikan jawabannya di Alqur’an dan hadits yang berkenaan dengan prinsip-prinsip dan filosofi dasar untuk menjalani kehidupan, yang kemudian dapat dicari petunjuknya lebih lanjut di hadits, seperti yang terdapat dalam kedua ayat Alquran (QS. An Nisaa’: 59 dan QS.An Nahl:89) dan satu hadis (HR. Hakim dan Daruquthni) rasul secara berurutan berikut ini:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٞ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا ٥٩

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah ALLAH dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada ALLAH (Alqur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada ALLAH dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisaa’: 59). 

… وَنَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ تِبۡيَٰنٗا لِّكُلِّ شَيۡءٖ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٗ وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُسۡلِمِينَ ٨٩

Artinya: “… Dan Kami turunkan kepadamu Alkitab (Alqur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS.An Nahl: 89)

“Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnah-ku.”(HR Hakim dan Daruquthni)

Termasuk dalam hal ini, tentunya adalah petunjuk dalam bersosialisasi, atau lebih khusus lagi untuk berorganisasi. Namun, teori yang mengemuka dalam dunia akademisi yang berkaitan dengan organisasi lebih cenderung untuk mengadopsi teori dari dunia barat dan perspektif nonmuslim.

Buku teori ekonomi islam/syariah telah cukup banyak beredar. Dan beberapa upaya untuk mengangkat teori organisasi sudah dilakukan dengan mengambil tauladan dari Nabi Muhammad saw., mengingat Beliau saw. memang panutan yang harus ditiru (QS. Al Ahzab: 21). Namun hanya untuk aspek tertentu yang dapat terangkat, seperti aspek kepemimpinan (Antonio, 2007; Shidqi, 2012) dan kemampuan pemasaran Nabi Muhammad saw. (Gunara dan Utus, 2008).

Masih terbatas sekali, bahkan dapat dikatakan tidak ada, buku atau artikel yang membahas mengenai teori organisasi dan manajemen secara menyeluruh yang benar-benar muncul dari paradigma Islam. Masih sangat jarang buku manajemen yang menawarkan perspektif Islam, bukan hanya sebagai aspek etis yang memberikan batasan (beberapa buku yang mengangkat nama syariah hanya memberikan pedoman etis) tentang apa yang boleh dan tidak boleh dalam aturan Islam, namun yang benar-benar menawarkan konsep keislaman tersendiri.

Untuk itu diperlukan aktivitas ‘membaca’ (iqra), terhadap berbagai isyarat dari Alqur’an dan hadits. Tanda-tanda/isyarat dari ALLAH SWT ada di sekitar manusia untuk dijadikan pembelajaran. Tergantung dari sensitivitas kita untuk ‘membaca’ dan menjadikannya sebagai panduan, bukan sebagai ajang berbantah, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa dalil Alqur’an (QS. Yaasiin: 46 dan QS. Fushshilat: 53) secara berurutan berikut ini.

وَمَا تَأۡتِيهِم مِّنۡ ءَايَةٖ مِّنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِمۡ إِلَّا كَانُواْ عَنۡهَا مُعۡرِضِينَ ٤٦

Artinya:  “Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.”(QS. Yaasiin: 46). 

سَنُرِيهِمۡ ءَايَٰتِنَا فِي ٱلۡأٓفَاقِ وَفِيٓ أَنفُسِهِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَ لَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ شَهِيدٌ ٥٣

Artinya:  “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Alqur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Fushshilat: 53)

Salah satu aspek yang dapat dikaji yang berkaitan dengan organisasi adalah mengkaji Sholat Jama’ah. Buku (Sholat Jama’ah Based Management) ini merupakan kajian konseptual yang berusaha mengeksplorasi dan membahas berbagai aspek yang berkenaan dengan organisasi, manajemen, dan kepemimpinan yang diinterpretasikan/terisyaratkan dari aturan (syariah) sholat berjama’ah yang tersurat dari Alqur’an dan hadits.

Sholat berjama’ah merupakan anjuran dalam menjalankan ibadah sholat yang memiliki pemimpin (imam) dan pengikut (makmum), yang memiliki keteraturan dengan adanya aturan-aturan dalam menjalankannya serta adanya tujuan bersama yang ingin dicapai, seperti layaknya sebuah kelompok/organisasi.

Dengan demikian, aturan-aturan dalam sholat jama’ah tersebut pada dasarnya dapat diinterpretasikan sebagai tanda-tanda/isyarat mengenai bagaimana individu melaksanakan aktivitas berorganisasi dalam praktik kehidupan bersosialisasi/bermuamalah.

Islam merupakan agama yang mengajarkan bentuk kebersamaan selain menjalankan aktivitas individual. Bahkan menganjurkan untuk berorganisasi dan menjalankan aktivitas manajemen yang baik. Hal tersebut sesuai dengan QS. Asy Syuura:13 berikut ini.

… أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ … ١٣

Artinya:  “…Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya…”(QS. Asy Syuura:13)

Ayat di atas menjelaskan bahwa perlunya suatu komunitas yang solid. Anggota organisasi diharapkan bersatu dan memikirkan kesatuan organisasinya.

Perkataan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra juga menunjukkan bahwa ajaran Islam memahami pentingnya mendorong pada manajemen yang baik. Berikut adalah kutipan maqalahnya:

“Kebenaran yang tidak diorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisir.”

Dengan merujuk ayat dan kutipan tentang nilai penting berorganisasi dan manajemen, maka tentu ajaran Islam juga mengajarkan bagaimana berorganisasi dan manajemen yang baik tersebut.

Penulis: Dr. Gancar C. Premananto*

*Koordinator Program Studi Magister Manajemen FEB Universitas Airlangga Surabaya

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment