Istimewa, ICMI Bangkalan dilantik 2 hari jelang Ramadhan

Istimewa, ICMI Bangkalan dilantik 2 hari jelang Ramadhan

Suaramuslim.net – Ada yang istimewa dalam pelantikan ICMI Orda Bangkalan, Madura ini. Salah satunya adalah hari pelantikan yang mendekati bulan Ramadhan. Tentu saja hal ini berkaitan dengan semangat dan spirit yang luar biasa dari para pengurus baru, yang begitu dilantik ingin langsung berkhidmat membersamai umat, khususnya di bulan istimewa, Ramadhan.

Kesan itu nampak jelas, terutama dari hasil pembicaraan tim liputan dengan Ketua ICMI Jatim, yang menyatakan bahwa ICMI di seluruh level dan jajaran, dari tingkat pusat (nasional), provinsi (wilayah), hingga kabupaten/kota (daerah), akan memanfaatkan seoptimal mungkin bulan Ramadhan sebagai bulan pengabdian dalam menebar kemaslahatan kepada umat dan bangsa.

Bertempat di Pendopo Agung Bangkalan, ICMI Orda Bangkalan resmi dilantik oleh Majelis Pengurus Wilayah Jawa Timur, Selasa (21/03/23).

Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan SK oleh Wakil Ketua ICMI Jatim, Isa Ansori. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan naskah pelantikan dan janji pengurus yang dipandu oleh Sekretaris Umum ICMI Jatim, Pitono Nugroho. Baru setelah itu, Ketua Umum ICMI Jatim, Ulul Albab, menanda tangani berita acara pelantikan dan menyerahkan bendera pataka ICMI kepada Ketua Orda.

Pada acara pelantikan Orda Bangkalan ini, Ketua ICMI Jatim memberikan sambutan, sekaligus orasi kebangsaan dan sosialisasi visi-misi-tujuan-program ICMI. Karena itu, sambutan atau orasi kebangsaan Ketua ICMI, selalu menjadi salah satu acara inti, di samping prosesi pelantikan itu sendiri.

Dalam orasinya yang disampaikan dengan penuh semangat, Ketua ICMI Jatim, Ulul Albab, menyampaikan pesan betapa pentingnya penyamaan persepsi antar para pengurus ICMI, mulai dari tingkat nasional (MPP), wilayah (MPW), hingga daerah (Orda).

Lebih lanjut Ulul menegaskan dalam mengembangkan organisasi ICMI, para pengurus harus senantiasa ingat dan paham bahwa ICMI harus dikembangkan berdasarkan tiga sendi utama, yaitu Keislaman, Kecendekiawanan, dan Keindonesiaan.

“Tiga sendi tersebut keberadaannya mutlak. Tak boleh salah satu atau salah duanya ditinggalkan,” Ujar ulul berapi-api.

Pada bagian lain Ulul menyatakan dengan tiga sendi tersebut tak mungkin ICMI terperosok menjadi organisasi radikal, ekstrem, dan sejenisnya. Juga tak bisa distigma atau diframing negatif oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mendiskreditkan Islam dan para aktivis Islam.

“Bahkan ICMI akan dikenal sebagai organisasi civil society yang menebar kemanfaatan dan kemaslahatan kepada seluruh umat dan bangsa, apapun latar belakang etnik dan agamanya,” jelas Ulul.

“Dengan semangat keislaman, kecendekiawanan, dan keindonesiaa, mari kita bertekad menjadikan ICMI pelopor pengembangan Islam yang mengedepankan akal sehat, bijak, menghargai perbedaan, dan mendamaikan, yang Rahmatan Lil ‘Alamin.” Demikian Ulul mengajak semua pengurus menyamakan persepsi dalam menjalankan amanah mengembangkan ICMI.

Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment