Suaramuslim.net – Al Israf artinya berlebihan, melampau batas dari yang semestinya dan sepatutnya dalam pandangan syariat, dan biasanya terhadap hal-hal yang dihalalkan.
Berikut beberapa dalil yang berkaitan dengan israf (berlebihan), Allah Berfirman,
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin) dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al An’am: 141)
Perhatikan juga Firman-Nya;
وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا. إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (QS. Al Isra’: 26-27)
Macam-macam Israf
Ini ada contoh macam-macam israf yang harusnya dihindari pribadi muslim:
1. Israf/berlebihan terhadap makan dan minum, hal yang terkait dengan konsumtif.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf: 31)
Hal-hal yang termasuk ayat di atas adalah:
– Suka berlebihan makan padahal sudah kenyang.
– Suka berlebihan membeli makanan yang akhirnya tidak dimakan.
– Suka mengejek makanan.
– Memaksakan makan terhadap makanan yang tidak selera.
– Suka menumpuk-numpuk makanan di lemari es, yang akhirnya tidak dimakan, karena sering makan di luar rumah.
– Ikutan program diet yang berlebihan sampai berakibat bahaya (kerugian) bagi dirinya.
2. Berlebihan dalam berbicara (fudhul kalam).
Dari Abi Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. (Terjemah HR. Al Bukhari dan Muslim).
Hal-hal yang termasuk berlebihan dalam bicara adalah;
– Bicara yang tidak manfaat sehingga meninggalkan yang sunnah dan wajib.
– Bicara yang menjurus kepada fitnah, ghibah dan suudzon.
3. Berlebihan terhadap aktifitas mubah.
Hal-hal yang termasuk dalam hal ini seperti berlebihan terhadap hiburan, media sosial dan lainnya.
So… itulah israf/berlebihan. Bagaimana dengan boros? Ada yang mengatakan maknanya sama, dan ada yang membedakannya. Jika berlebihan terhadap yang halal, namanya israf. Dan jika berlebihan terhadap yang diharamkan adalah boros (tabdzir).
Misal, tidak dianggap boros jika begitu dermawan dalam membelanjakan hartanya di jalan Allah. Namun baru dianggap boros ketika senang membelanjakan hartanya di jalan setan. Seperti mentraktir teman-temannya untuk minuman keras.
So… Tabdzir, itu lebih kepada pembelanjaan harta bukan di jalan Allah, ini boros!
Adapun membelajakan harta di jalan Allah, disebut infaq fi sabilillah, tetapi harus memperhatikan urutan siapa yang wajib dipenuhi dulu. Jangan sampai kita menginfaqkan semua harta kita, dengan membiarkan anak kita kelaparan. Jangan pula sebaliknya, tidak mau berinfaq karena takut anak kita tidak makan, ini sih kikir.
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”. (QS. Al Furqan: 67).
Berikut beberapa akibat orang yang mempunyai sifat Israf:
1. Boros, dan kalau sudah boros biasanya berteman dengan syetan.
2. Karena berteman dengan setan, biasanya suka menabrak syariat.
Orang yang mempunyai sifat israf untuk mencapai harapan untuk mendapatkan sesuatu, maka akan melanggar syariat dengan melakukan;
– Pencurian
– Menjual diri
– Korupsi
So… Yuk hindari Israf dan Tabdzir, dengan selalu bersyukur dan bersabar. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya”. (HR. Muslim)
Wallahu A’lam
*Disampaikan di Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM
*Kamis 3 Mei 2018 pukul 05:30-06:30 WIB