YOGYAKARTA (Suaramuslim.net) – Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) membuka muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, JK “ngguyoni” Pemuda Muhammadiyah secara keseluruhan bahwa memilih presiden tidak harus sama dengan ketua umumnya yang menjadi Juru Bicara Prabowo-Sandi.
“Meskipun Dahnil Anzar di pihak nomor dua, tidak harus semua Pemuda Muhammadiyah memilih Prabowo-Sandi,” ujarnya yang langsung disambut tawa oleh 1.200 keluarga besar Muhammadiyah yang hadir.
Selain itu dalam acara yang juga dihadiri oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid tersebut, JK memandang bahwa Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia masih jauh dari kata harapan.
“Kita jumlah penganut Islam besar, tapi pendapatan kecil, jadi pendapatan harus adil, semua harus bekerja keras, agar menjadi orang sukses,” tambahnya.
Jusuf Kalla berpesan kepada Pemuda Muhammadiyah yang melaksanakan muktamar harus mengedepankan ilmu pengetahuan.
“Ilmu pengetahuan cara kita untuk maju, kader pemuda harus melaksanakan hal tersebut. Harus memberi kesempatan kepada pemuda, muktamar ini harus memberi kabar yang baik,” tegasnya.
JK menilai selama ini Pemuda Muhammadiyah hanya dinikmati oleh mereka yang berada di kota besar, padahal pemuda milenial itu harus dinikmati oleh semuanya.
“Jangan hanya kota-kota besar yang menjadi golongan milenial, Pemuda Muhammadiyah yang juga milenial harus memberi kabar baik kepada bangsanya,” pungkasnya.
Menurut laporan Dahnil Simanjuntak, acara Pemuda Muhammadiyah ini dihadiri oleh 1200 peserta dan 7000 penggembira muktamar.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir