JAKARTA (Suaramuslim.net) – Setelah krisis berkepanjangan di wilayah Aleppo yang merenggut ribuan nyawa, kini dunia kembali dikejutkan dengan tewasnya ratusan jiwa, ribuan orang terluka, anak-anak serta wanita terancam kehidupannya di Wilayah Ghouta Timur. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dalam siaran persnya yang diterima Suaramuslim.net pada Kamis (1/3) mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera bertindak.
Tercatat sejak bombardir oleh Rezim Bashar Assad dibantu Rusia pada 18 Februari 2018, lebih dari 500 warga sipil tewas dan sekitar 150 orang di antaranya adalah anak-anak, juga melukai lebih dari 1200 warga. Warga bersembunyi berhari-hari dalam lorong bunker tanpa makanan.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) Ibadurrahman, Lc menyebut istilah “Ghouta Neraka Baru di Bumi Suriah” yang pada awalnya disebut oleh Sekjen PBB Antonio Guterres seakan menjadi tajuk semata.
“Dunia internasional tak kunjung mengeluarkan sikap yang tegas atas krisis kemanusiaan dan kejahatan genosida sistemis oleh rezim pemerintah Suriah dan sekutunya yang terjadi dari tahun ke tahun ini” ujar Ibadurrahman
Pihaknya menambahkan resolusi terbaru PBB tentang gencatan senjata tidak diindahkan oleh rezim pemerintah Suriah, “sehingga akses bantuan kemanusiaan yang terbatas menjadi hambatan terhadap penyelesaian dampak dari konflik berkepanjangan ini” jelasnya.
Maka dalam siaran persnya menyikapi krisis kemanusiaan yang terus terjadi di Suriah, KAMMI sebagai elemen yang tak terpisahkan dalam pergaulan internasional dan keummatan, mengutuk keras perilaku pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat dalam bentuk kejahatan genosida sistemis di Suriah yang dilakukan oleh rezim pemerintah Bassar al Asad.
KAMMI juga menyerukan seluruh elemen yang terlibat dalam pusaran konflik untuk melakukan gencatan senjata dalam waktu dekat semata-mata atas nama kemanusiaan.
Lebih lanjut KAMMI mendesak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk segera menginisiasi Gerakan Solidaritas Internasional untuk Perdamaian Suriah dalam bentuk dialog antar umat melalui forum internasional sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI kepada Afghanistan dan krisis di Palestina, sembari berusaha terus mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Selain itu KAMMI mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut berempati dan melakukan doa serta penggalangan solidaritas kemanusiaan untuk rakyat Suriah, pihaknya juga menyebut akan melakukan aksi solifaritas kemanusiaan di seluruh perwakilan KAMMI dari tingkat wilayah, daerah, hingga komisariat.
Editor: Ahmad Jilul Qur’ani Farid