Suaramuslim.net – Setelah melakukan hubungan intim, yang pasti kamu dan pasangan tunggu-tunggu adalah kabar gembira berhasil hamil. Namun, kamu mungkin membutuhkan waktu beberapa hari sampai beberapa pekan sampai gejala hamil terjadi pada dirimu. Atau, mungkin tidak ada perubahan apa-apa yang terjadi setelah kamu berhubungan intim.
Kapan gejala hamil bisa terjadi setelah berhubungan intim?
Dikutip dari hellosehat, gejala hamil bisa terjadi segera atau membutuhkan waktu beberapa hari, ini tergantung dari tiap individu. Ya, tiap individu mungkin akan mengalami hal ini pada waktu yang berbeda-beda. Bahkan gejala kehamilan yang terjadi pun bisa berbeda-beda antar wanita maupun antar kehamilan. Tak jarang, beberapa wanita juga ada yang tidak merasakan gejala apa pun, sehingga ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
Beberapa gejala kehamilan yang umum terjadi setelah berhubungan intim adalah morning sickness, kelelahan, perubahan suasana hati, muntah, mual, payudara terasa penuh dan lebih sensitif, dan tentunya telat menstruasi.
Gejala-gejala kehamilan ini bisa terjadi pada wanita selama lima atau enam pekan pertama kehamilan. Sekitar dua pekan sejak kamu telat menstruasi atau enam pekan sejak kamu mengalami menstruasi terakhir.
Proses terjadinya kehamilan setelah berhubungan intim
Dikutip dari alodokter, masa ovulasi umumnya berlangsung sekitar 2 pekan sebelum hari pertama menstruasi berikutnya dimulai. Saat ovulasi, indung telur atau ovarium di dalam tubuh wanita akan mengeluarkan sel telur yang telah matang. Sel telur ini kemudian akan memasuki tuba falopi dan menunggu datangnya sperma untuk dibuahi.
Sel telur yang telah matang memiliki masa hidup 24 jam saja. Jika dalam waktu tersebut sel telur tidak dibuahi, sel telur akan meluruh. Proses inilah yang dikenal dengan menstruasi.
Memahami proses terjadinya kehamilan
Pembuahan bisa terjadi dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari setelah wanita selesai berhubungan intim. Seorang wanita dapat dikatakan hamil saat pembuahan berhasil terjadi.
Secara garis besar, berikut ini adalah proses terjadinya kehamilan di dalam tubuh wanita:
Saat pembuahan
Setelah berhubungan intim, sekitar 300 juta sel sperma akan memasuki vagina. Akan tetapi, hanya ratusan sel sperma yang akan mencapai tuba falopi, yaitu lokasi sel telur berada.
Dari ratusan sperma tersebut, hanya ada satu sperma yang berhasil bertemu dengan sel telur. Setelah sel telur dan sperma bertemu, proses pembuahan akan terjadi.
Pada kasus tertentu, indung telur dapat menghasilkan dua sel telur yang matang. Bila kedua sel telur berhasil dibuahi oleh 2 sel sperma, akan terjadilah kehamilan kembar nonidentik atau disebut juga kembar fraternal.
Setelah pembuahan
Dalam waktu 24 jam setelah pembuahan terjadi, sel telur akan berubah menjadi zigot. Zigot ini kemudian akan berkembang menjadi embrio atau bakal janin dan menempel di dinding rahim dalam waktu 5–10 hari setelah pembuahan.
Pada tahap ini, wanita yang sudah memasuki masa awal kehamilan mungkin akan mengalami flek kecokelatan atau mengalami perdarahan ringan selama kira-kira 1–2 hari. Perdarahan ini disebut perdarahan implantasi. Namun, tidak semua wanita mengalaminya.
Setelah terjadi implantasi, kantung ketuban dan plasenta yang menjadi sumber nutrisi janin akan terbentuk. Plasenta juga akan mulai melepaskan hormon kehamilan hCG yang bisa dideteksi melalui tes urine.
Tanda dan gejala kehamilan lain juga mungkin dirasakan oleh wanita di masa awal kehamilan, seperti mual dan perubahan pada payudara.
Kapan tes kehamilan menunjukkan hasil positif?
Bagaimana jika belum ada sel telur yang dapat dibuahi saat sperma masuk setelah berhubungan intim? Jangan khawatir, sperma masih bisa bertahan hidup di dalam tubuh wanita hingga 5 hari lamanya.
Namun, perlu diingat, perjuangan sperma untuk mencapai sel telur masih panjang dan dalam perjalanannya jumlah sperma akan semakin berkurang.
Untuk memastikan telah terjadi kehamilan, kamu dapat melakukan tes kehamilan dengan test pack setidaknya 3–4 pekan setelah hari pertama menstruasi terakhir kamu atau 2–3 pekan setelah kamu berhubungan intim di masa subur.
Bagi kamu yang merencanakan kehamilan, disarankan melakukan hubungan intim di masa ovulasi untuk memperbesar peluang terjadinya kehamilan. Kamu juga bisa mencoba beberapa posisi bercinta yang dipercaya memudahkan sperma masuk ke dalam rahim dan membuahi sel telur.
Namun, jika kamu memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau sulit menentukan masa subur, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran terbaik.