Kemegahan dan Sunset Romantis di Masjid Terapung Makassar

Kemegahan dan Sunset Romantis di Masjid Terapung Makassar

masjid terapung makasar

Suaramuslim.net – Makassar, sebuah kota di Pulau Sulawesi yang terkenal dengan wisata pantai Losari. Siapa sangka di pinggiran pantai tersebut berdiri megah sebuah bangunan yang biasa dipakai umat Islam untuk ibadah. Iya, sebuah masjid bernama Amirul Mukminin ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Makassar.

Dibangun sejak 2012 lalu, masjid Amirul Mukminin berada tepat di pinggir pantai, bukan di daratan yang jauh dari bibir pantai. Sehingga warga sekitar menyebutnya dengan istilah masjid terapung. Saat air pantai pasang, masjid nampak benar-benar terapung di atas permukaan air laut. Kabarnya, masjid Amirul Mukminin tersebut menjadi masjid terapung pertama di Indonesia.

Selain dikenal dengan sebutan masjid apung, sebagian orang menyebutnya masjid 99 Al Makazzary. Nama ini gabungan dari simbol Asmaul Husna yang berjumlah 99 dan nama seorang imam besar Masjidil Haram, Syekh Yusuf.

Keberadaan masjid terapung menambah daya tarik wisatawan yang kebetulan sedang berlibur di pantai Losari. Ada yang datang untuk beribadah, ada juga pengunjung yang mendatangi masjid untuk berfoto. Bangunan masjid terapung memiliki 3 lantai. Lantai satu dan dua dipakai untuk beribadah. Sementara satu lantai yang berada tepat di bawah kubah difungsikan sebagai ruang rekreasi.

Di ruang itu, pengunjung bisa bersantai sambil menikmati sejuknya hembusan angin pantai dan keindahannya, apalagi saat sore hari menjelang matahari terbenam. Bangunan kubah berdiameter 9 meter itu juga dipergunakan untuk melihat hilal sebagai penentuan awal Bulan Ramadhan. Untuk sampai ke kubah, pengunjung bisa naik melalui dua tangga samping yang mengelilingi masjid.

Konsep Bangunan Masjid Terapung

Bagi warga Makassar dan sekitarnya, masjid terapung menjadi salah satu destinasi wisata religi. Konsep bangunanya memadukan gaya modern, kontemporer, dan islami sehingga terlihat begitu menakjubkan. Perpaduan warna putih dan abu-abu membuat masjid terkesan romantis, apalagi dengan kubah bergradasi mozaik yang begitu lembut.

Masjid terapung ini mampu menampung sekitar 500-an Jamaah, dengan ditopang oleh 164 tiang pancang dan mempunyai luas 1.683 meter persegi. Di sore hari, warga sekitar banyak berdatangan. Umumnya mereka menghabiskan waktu untuk menikmati keindahan pantai losari dan bangunan masjid di dekatnya. Sambil menunggu matahari tenggelam, para pengunjung bisa berkuliner makanan khas Makassar, pisang epek.

Biasanya, masyarakat banyak berdatangan melihat keindahan masjid sambil menunggu tenggelamnya matahari (sunset) dengan menikmati makanan khas Makassar, pisang epek, kemudian menjalankan shalat magrib berjamaah.

Lokasinya berada di pesisir Pantai Losari, sehingga akses menuju Masjid mudah. Obyek wisata Pantai Losari berada di jantung Kota Makassar, tepatnya di Jalan Penghibur. Lokasinya berada di sebelah barat Kota Makassar.

Posisi pantai Losari sangat strategis dan menjadi bagian yang menyatu dengan suasana kota Makasar yang membentang sejauh kurang lebih 4 km. Pantai ini langsung dapat diakses dengan jalan utama protokol utama. Di seberang jalan bertumbuhan hotel dengan berbagai kelas.

Sedangkan untuk akses menuju ke Pantai Losari adalah jika Anda dari pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan transportasi kendaraan pribadi maupun umum. Jika Anda dari Bandara Hasanuddin, perjalanan dapat ditempuh dengan waktu 45 menit.

Kontributor: Siti Aisah*
Editor: Oki Aryono

*Lulusan S1 Ilmu Komunikasi Unair

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment