Suaramuslim.net – Padatnya aktivitas di tempat kerja terkadang membuat orang tua tidak terlalu memperhatikan anak-anak dengan seksama. Sebagian orang tua mungkin pernah mengalami tertipu dengan informasi yang disampaikan oleh anak. Mungkin karena sang anak takut dimarahi, akhirnya dia berkata bohong kepada orang tuanya.
Salah satu contoh yang paling populer adalah ketika orang tua bertanya soal keterlambatan pulang sekolah sang anak. Jawaban yang seringkali diucapkan oleh anak adalah karena ada kerja kelompok rumah teman atau jam tambahan dari sekolah.
Sebagai orang tua cerdas, kita patut waspada dengan segala jawaban atau alasan yang diucapkan oleh anak. Apalagi jika terlihat tanda-tanda perilaku yang mulai berbeda dari anak. Seperti lebih suka menyendiri, pendiam dan tertutup, dan selalu menghabiskan waktu di depan layar ponsel. Disadari atau tidak, untuk generasi saat ini, handphone bisa jadi sebagai kebutuhan primer yang harus dimiliki oleh setiap orang, termasuk anak-anak.
Dirangkum dari berbagai sumber, beberapa cara mudah ini bisa mendeteksi apakah anak sedang berkata bohong atau tidak lho!
-
Kontak mata
Pada umumnya dua orang yang saling berbicara akan menatap satu sama lain. begitu halnya dengan anak yang sedang berbicara kepada orang tua akan melakukan kontak mata. Jika anak mencoba atau sedang berkata bohong, biasanya pandangan matanya kurang fokus.
Anak seringkali memainkan matanya ke atas, dan ke bawah. Atau bahkan anak menghindari kontak mata dengan orangtua. Jika muncul tanda-tanda demikian, orangtua sebaiknya harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan anak.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang berkata jujur, maka arah pandangannya ke kiri. Karena dia benar-benar sedang mengakses memorinya tentang kejadian yang disampaikannya. Sebaliknya, orang yang berkata bohong cenderung akan melirik ke arah kanan. Dia mencoba mengakses imajinasinya untuk menciptakan sebuah jawaban.
Meski demikian, aturan ini tidak berlaku pada orang kidal. Mereka biasanya akan menunjukkan reaksi berlawanan sebagai respon spontan. Selain itu, beberapa orang akan menatap lurus ke depan ketika mencoba untuk mengingat memori visual.
-
Gerakan berulang kali
Dalam kondisi gugup atau perasaan tidak tenang, biasanya anak akan menggerakkan salah satu anggota tubuh secara berulang kali. Misalnya dengan menggaruk-garuk kepala atau memegang hidung. Gerakan ini dilakukan untuk mengurangi perasaan tak tenang. Gerakan lain yang biasa diperlihatkan anak ketika sedang gelisah adalah menjauhkan tubuhnya dari orang tua, atau menutupi wajah.
-
Lupa dengan apa yang sudah diucapkannya
Biasanya anak yang sedang berkata bohong kesulitan untuk mengulangi apa yang sudah dibicarakan sebelumnya. Begitu pula dengan nada suaranya akan ikut berubah, dari rendah hingga bernada tinggi yang disertai dengan banyak penggunaan “hmmmm” atau “aaa..” dalam buku berjudul “The Psychology of Physical Attraction”, penulis menjelaskan bahwa anak biasanya akan memberikan waktu sejenak untuk merespon pertanyaan orang tua. Padahal apa yang ditanyakan orang tua cukup mudah, seperti “mengapa datang jam segini?”.
-
Wajah memerah, berkeringat, dan menarik napas dalam-dalam
Pada dasarnya orang yang sedang berbohong akan menampakkan wajah memerah, dan muncul keringat dingin di bagian dahi atau pipinya. Wajah memerah, menghela napas panjang, dan berkeringat adalah refleks paksa yang disebabkan oleh sistem saraf simpatis dan merupakan respon terhadap pelepasan adrenalin.
Beberapa tanda yang sudah dituliskan di atas tidak bisa dijadikan pembenaran satu per satu. Penting bagi orang tua agar meneliti keseluruhan sikap anak, bukan hanya didasarkan hanya pada satu sikap. Karena dimungkinkan ada faktor tambahan atau alasan lain mengapa anak bersikap seperti di atas.
Kontributor: Siti Aisah
Editor: Oki Aryono