Kiat menghadapi quarter life crisis

Kiat menghadapi quarter life crisis

Artikel ini disarikan dari program talkshow Mozaik Suara Muslim Radio Network.

Suaramuslim.net – Pernahkan, Anda merasa galau berat dan menyalahkan diri sendiri seolah apa yang didapatkan masih jauh dari apa yang ditargetkan? Menyalahkan diri sendiri, orang tua, bahkan pasangan hidup dan membandingkan diri dengan orang lain. Pada akhirnya, seseorang akan merasa insecure dan tidak layak.

“Fase ini ditandai dengan perasaan hilang arah, bingung, dan merasa tidak pasti dengan hal apa yang akan datang. Hampir setiap orang pasti mengalami quarter life crisis, biasanya dialami dewasa muda 18-30 tahun. Tergantung bagaimana individu menyikapi, mengatasi masalah yang ada, serta mencari solusi.” Papar Bunda Irawati, Psikolog di Lembaga Pendidikan At Taqwa dalam progam Mozaik Suara Muslim Radio Network, Rabu (11/8/2021)

Mencari jati diri, merupakan proses yang berbeda satu sama lain. Mencari jati diri termasuk di antaranya siapa dirimu sesungguhnya, apa tujuan hidup, apa yang kamu sukai dan tak disukai, apa yang ingin kamu lakukan, dan lain sebagainya. Tanda-tanda ini bisa dirasakan ketika seseorang merasa tertinggal daripada lingkungan sekitar, teman-temannya yang lebih melejit daripada dirinya.

Masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam menghadapi masalah pergalauan duniawi ini. Ada yang cenderung tidak ambil pusing dan terus menjalankan kehidupan sesuai dengan yang diyakini hingga berhasil menemukan jati diri, ada pula yang mulai terombang-ambing dan terjebak dalam kebingungan.

“Kuncinya, banyaklah berbincang dengan orang sekitar dan coba membuka pikiran untuk melihat dunia di luar perspektif diri sendiri saja.” Ujar Founder Griya Terapi Nairdza itu.

Dalam menghadapi masalah, ketangguhan seseorang itu tidak diukur dari gender. Tolak ukur seseorang menghadapi masa krisis di kehidupan lebih dipengaruhi dari ketangguhan mental, pola didik orang tua, dan kapasitas berpikir mereka.

Ketika kita merasa sedih yang berlarut-larut percayalah akan takdir dan keputusan Allah tentang apa yang terjadi di hidup kita. Seseorang tidak akan pernah tahu apa rencana Allah untuk kehidupan mendatang.

“Apabila Allah mengambil sesuatu yang sangat besar dan berharga dalam hidup, percayalah bahwa Allah akan memberikan sesuatu yang lebih berharga dan terbaik setelahnya. Banyak-banyak mendekatkan diri kepada Allah, berdzikir, dan yakinlah bahwa segala sesuatu adalah milik Allah,” jelas Bunda Ira.

Ketika apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, penting untuk tetap mengingat dan melibatkan Allah dalam mengambil keputusan. Lakukan shalat istikharah dengan membandingkan manfaat dan mudharat terkait sesuatu yang dijalani saat ini.

Tidak jarang apa yang diinginkan bukanlah yang terbaik menurut Allah, maka Dia memberikan jalan lain yang menurut-Nya lebih baik bagi seseorang. Jangan lupa mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, dibanding orang lain yang tidak mendapat hal yang sama.

“Menjalani hidup itu tidak hanya butuh nekat, tapi juga tekad. Arahkan tekad untuk menjalani hidup lebih baik dan karena Allah agar dimudahkan dan diridhai oleh-Nya,” tutup Bunda Ira.

Kontributor: Denisa Naura
Editor: Zulnia Azzahra

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment