MALANG (Suaramuslim.net) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) diharapkan memberi kontribusi nyata bagi perkembangan pesantren berbasis digital.
Di masa pandemi Covid-19, UNUSA menerjunkan lebih dari 500 mahasiswa ke pesantren-pesantren di pelosok daerah Jawa Timur. Salah satu pesantren sasaran KKN UNUSA tahun ini adalah Pondok Pesantren Mansyaul Ulum, Malang.
Siti Romlah, Ketua Kelompok 61 mengatakan bahwa dirinya dan anggota kelompoknya sudah merancang berbagai kegiatan untuk dilaksanakan di lokasi KKN baik secara daring maupun luring.
“Setidaknya saya bersama teman-teman akan melakukan tiga kegiatan utama, yaitu pendampingan pengelolaan kantin pesantren berbasis digital, pelatihan tata kelola organisasi dan usaha di pesantren, dan pelatihan penyusunan laporan keuangan usaha di pesantren.” Beber Romlah, di sela-sela acara serah terima peserta KKN di Ponpes Masyaul Ulum Malang (16/8/21).
Lebih lanjut Romlah menjelaskan bahwa kegiatan utama akan dilakukan secara blended, yaitu perpaduan antara metode offline dan online. Hal ini dilakukan karena pendekatan full online dirasa cukup memberatkan bagi pesantren.
“Metode yang akan kami gunakan ada dua macam, yaitu offline dan online. Namun demikian saya selalu berpesan kepada anggota kelompok agar terus menjaga 5 M plus 1 D yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan doa,” jelas Romlah yang juga mahasiswa Akuntansi Unusa semester 6.
Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 61, Mohammad Ghofirin menjelaskan bahwa dirinya selalu mengingatkan mahasiswa agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Di samping itu, pembiasaan daring bagi pesantren harus diupayakan dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan.
Ghofirin juga bepesan kepada mahasiswa agar melakukan setiap kegiatan sebaik-baiknya dan selalu menjaga kesopanan selama berada di Lokasi KKN.
“Ada budaya yang mungkin sedikit berbeda dari kampus, di pesantren sopan santun sangat dijunjung tinggi. Adab berbicara dengan Kiai atau Guru harus sedemikian rupa, sehingga kesan sopan santunnya semakin terasa,” katanya.
Dalam sambutan penyerahan mahasiswa KKN, Ghofirin menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Yayasan dan Majelis Masyayekh, apabila dalam pelaksanaan KKN kali ini, ada yang kurang berkenan.
Lebih lanjut Ghofirin juga menyampaikan terima kasih karena mahasiswa sudah diterima dan difasilitasi dengan sangat baik.
“Alhamdulillah, Ketua Yayasan dan Pengasuh Ponpes sangat menerima adik-adik, baik secara online maupun offline. Hal ini sangat membanggakan. Saya yakin kegiatan adik-adik mahasiswa KKN akan dapat berjalan lancar dan bekah di Pesantren Mansyaul Ulum ini,” ujar Ghofirin yang juga Dosen Prodi Akuntansi Unusa.
Ditemui setelah acara serah terima peserta KKN, Pengasuh sekaligus Ketua Yayasan Pondok Pesantren Mansyaul Ulum Malang, KH. Badrud Arifin mengungkapkan rasa bahagia dan bangga pesantrennya ditempati mahasiswa KKN UNUSA.
“Rasanya seperti mimpi, pesantren kami jauh dari pusat Kota Malang, tapi Alhamdulillah, adik-adik tergerak untuk mengabdi di sini. Insyaallah kami akan selalu mendukung setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Kami sangat berharap adik-adik bisa mewarnai dunia pesantren yang selama ini mungkin masih banyak kekurangan, terutama di pesantren Mansyaul Ulum ini,” kata Kiai yang biasa disapa Kiai Badrud ini.