JAKARTA (Suaramuslim.net) – Berkat tersambungnya infrastruktur digital dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, diharapkan pertumbuhan ekonomi tidak lagi terpusat di Jawa.
“Apa yang terjadi di Jakarta dan pulau Jawa sudah bisa dirasakan di daerah lain. Bahkan, hal ini diharapkan memacu kreativitas dari daerah luar Jawa, mengekspose keindahan alam agar bisa memancing pariwisata,” ujar Direkur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 yang digelar Kemkominfo bertajuk “Pemerataan Berbasis Ekonomi Digital” Kamis (31/10).
Anang Latif menambahkan, pekerjaan besar BAKTI sudah menyediakan jalan tolnya dengan menyediakan jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring. Untuk selanjutnya, pekerjaan ini akan dilanjutkan oleh para operator telekomunikasi.
“Sebab para operator perlu menyambungkan jaringan dari kabupaten ke kecamatan hingga ke rumah-rumah. Menurut rencana, ada sekitar 5.000 BTS akan dibangun pada tahun 2020 untuk menguatkan sinyal 4G sampai ke seluruh pelosok negeri,” ujarnya.
“Jika ekosistem ini berkembang baik maka target tahun 2045 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor lima dunia tidak mustahil dicapai. Tentu kita harus menyiapkan SDM dan talenta ekonomi digital sejak dini,” jelas Anang Latif.
Potensi ekonomi digital di Indonesia dari tahun ke tahun makin besar. Hasil riset berjudul e-Conomy SEA 2019 yang dilansir Google, Temasek dan Bain & Company menaksir potensi ekonomi digital di Indonesia bakal menyentuh US$133 miliar atau Rp1.862 triliun di tahun 2025 mendatang.
Luas wilayah dan jumlah penduduk sekitar 265 juta jiwa merupakan potensi yang nyata. Selain itu pembangunan infrastruktur dan ekosistem ekonomi digital yang terus membaik dan membuat Indonesia menjadi negara yang pertumbuhan omzet ekonomi digital yang paling moncer di kawasan Asia Tenggara dengan raihan hingga 49 persen.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir