JAKARTA (Suaramuslim.net) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan 8 juta UMKM Go Online melalui Gerakan Nasional Ayo UMKM Jualan Online. Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang bertajuk “Pembangunan Ekonomi dan Daya Saing”, Selasa (23/10) di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.
Pada 2018 pemerintah mulai melakukan empat tahapan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait, yaitu onboarding atau mendorong pelaku UMKM offline menjadi online, lalu active selling atau pendampingan kepada para UMKM yang sudah go online untuk meningkatkan transaksi online,” ujar Rudiantara.
Di samping itu, menurut Rudiantara, pihaknya juga menargetkan satu juta petani dan nelayan masuk online. Tujuan dari Program Petani dan Nelayan Go Online, kata dia, untuk memberikan solusi atas permasalahan di sektor pertanian dan perikanan dengan memfasilitasi pemanfaatan aplikasi yang tepat untuk menunjang pengusahaan petani dan nelayan serta kinerja sektor pertanian dan perikanan.
“Target petani yang dimaksud adalah petani tanaman pangan dan hortikultura (kedelai, cabai rawit, dan bawang merah) terutama yang memiliki lahan kecil. Sedangkan, target nelayan yang dimaksud adalah nelayan tangkap, pembudidaya ikan, dan pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan. Dan kini, sudah 62 persen. Sehingga, kelak petani dan nelayan bisa menjual langsung ke end user,” katanya.
Gerakan Nasional 1000 Startup
Demi mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia di Tahun 2020, menurut Rudiantara, diciptakanlah tech-startup yang dapat menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga memberikan dampak positif di Indonesia.
Program itu, kata Rudiantara, dilaksanakan di 10 Kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Denpasar, Pontianak, Makassar dan Medan). Nantinya akan ada 1.000 start up dengan nilai valuasi USD 10 miliar.
“Total startup dari 2016 sampai dengan Oktober 2018 yang sudah melalui Tahap Bootcamp dan sudah memiliki produk + tim yang siap untuk masuk ke Tahap Incubation ada 247 buah,” katanya.
Langkah berikutnya, menurut Rudiantara, dihelat melalui Program Next Indonesian Unicorn (NextICorn). Melalui program tersebut, sambung dia, diharapkan bisa menampilkan Indonesia berikut startup-startup kelas menengah ke atas (minimum pendanaan Series B) yang berpotensi menjadi unicorn dengan investor global maupun investor nasional untuk memperoleh pendanaan.
“Diharapkan nantinya dapat tumbuh dan mempunyai value di mata investor global dan nasional sehingga akan lahir unicorn berikutnya di Indonesia. Program ini merupakan kolaborasi antara Kemkominfo, Asosiasi Modal Ventura Startup Indonesia (AMVESINDO), top global consulting firm, dan para pelaku utama ekosistem,” tandasnya.Nashir
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir