JAKARTA (Suaramuslim.net) – Sepanjang akhir 2017 dan awal tahun 2018 terjadi lebih dari 10 kali ambruknya proyek infrastruktur, terakhir girder penyangga proyek di Tol Bekasi-Cakung-Kampung Melayu (Becakayu) ambruk pada Selasa (20/2).
Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo menanggapi ambruknya berbagai proyek tersebut dalam temuannya ketika melakukan investigasi di Tol Becakayu mengatakan faktor utama yang menyebabkan kecelakaan kerja tersebut adalah pekerja yang kelelahan akibat proyek dikebut.
“Proyeknya banyak namun semuanya dikejar untuk segera jadi, sehingga pekerja akhirnya lembur namun tidak diawasi dan diatur dengan baik” kata Sigit kepada Suaramuslim.net.
Sigit menyebut pengawasan pekerjaan lembur seharusnya diawasi lebih baik, namun justru pihaknya menemukan tidak ada pengawas lapangan yang mengawasi dan mengatur shift kerja.
“Harus diawasi dan diatur shift yang baik dan semua itu diatur oleh pengawas lapangan, namun kami tidak menemukan pengawas lapangan di Tol Becakayu” jelas Sigit.
Sementara akhirnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan moratorium atas proyek jalan tol dan jembatan layang.
“Setelah moratorium, Kementerian PUPR dan pihak terkait harus mempelajari seluruh SOP yang ada, karena kejadian ini menunjukkan ada kelalaian terhadap SOP yang ada, dan perlu segera ditindaklanjuti serta harus ada evaluasi menyeluruh” pungkas Sigit.
Reporter/Editor: Ahmad Jilul Qur’ani Farid