Suaramuslim.net – Gebyar Milad Muhammadiyah ke – 107 digelar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Sabtu (23/11). Bertempat di Auditorium KH Ahmad Dahlan Kampus I, acara ini diikuti sekitar 2000 kader Muhammadiyah dari seluruh Jawa Timur.
Dengan mengambil tema Muhammadiyah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, rangkaian acara Milad dibuka langsung oleh Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi. Perhelatan akbar ini turut dihadiri oleh Ketua PImpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr H M. Saad Ibrahim, MA, Gubernur Jawa Timur Drs Khofifah Indar Parawansa, Msi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayan Republik Indonesia Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP serta Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamamdiyah Prof Dr Haedar Nashir, Msi.
Muhammadiyah tahun ini mempunyai tema Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, pertama karena situasi perkembangan yang konteks di Indonesia serta kemanusiaan di semesta yaitu mencerdaskan kebudayaan, mencerdaskan akal budi manusia, bahkan membangun sistim kehidupan berbangsa yang semakin cerdas dan mencerdaskan.
Memahami itu betapa luasnya dimensi mencerdaskan kehidupan bangsa. Menyentuh wilayah kecerdasan kehidupan, kecerdasan moral, kecerdasan spiritual, kecerdsan intelektual, dan kecerdasan sosial. Kecerdasan moral dan spiritual adalah akal budi. Sementara kecerdasan intelektual adalah bagian dari pendidikan kognisi.
Kedepan Indonesia diharapkan menjadi negara yang berdaulat, mandiri. Dalam literatur kata cerdas berarti tajam pikiran dan akal budi manusia. Ada banyak problem kemiskinan, problem pembangunan sumber daya manusia yang belum seberapa tinggi.
Indonesia dalam tingkat daya saing untuk kawasan Asia Tengggara dibawah Singapura, Malaisya, dan Thailand. Yang lebih menarik lagi untuk indeks internasional dan literasi terbilang rendah. Dari 70 negara yang di survey yang tertinggi itu Irlandia. Indonesia menempati peringkat 62 dari 70 negara.
“Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa harus menjadi komitmen kognitifitas sebagai bangsa bukan hanya Muhammadiyah. Dan Alhamdulillah Muhammadiyah terus seperti itu. Tetapi dalam konteks kedepan tentu semua berawal dari kita juga. Jadi kalau Muhammadiyah mengangkat tema Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, itu kita sendiri yang akan menjadi aktor, menjadi pelaku untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebab kita warga Muhammadiyah, keseluruhan yang ada di Muhammadiyah tidak cerdas, mana mungkin kita bisa mencerdaskan bangsa.
Kata pepatah, orang yang tak punya apa-apa itu tidak mungkin bisa memberi apa-apa. Tidak mungkin kita bisa mencerdaskan bangsa dan kemanusiaan semesta jika kita sendiri warga Muhammadiyah tidak cerdas dan berkecerdasan. Dan gerakan mencerdasakan diri kita sendiri, baik dari membangkitkan tradisi dan etos membaca, kemudian bersama-sama menjadikan yang unggul membawa kepada kemajuan bangsa.” Sambutan Dr. Haedar Nashir, M.Si. dalam resepsi Milad Muhammadiyah ke-107 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.