Suaramuslim.net – Mitra muslim, pernah dengar kalimat, bahagia itu sederhana? Kenapa bisa begitu ya? Karena bahagia itu memang sederhana koq, dengan kita membagikan sebuah roti kepada orang yang benar-benar kelaparan maka itu berarti kebahagiaan kepada orang tersebut. Mengapa demikian? Karena kita tidak tahu seberapa berharganya roti tersebut bagi mereka. Apalagi kita mengajak orang lain untuk melakukan shalat.
Ya, shalat merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam hubungan antara manusia dengan Allah swt. Shalat adalah kunci surga. Shalat merupakan perintah langsung dari Allah swt tanpa perantara malaikat kepada Nabi Muhammad saw ketika perjalanan Isra dan Mi’raj.
Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan maksiat. Hal ini disebutkan dalam surat Al-Ankabut: 45, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Shalat sebagai pengingat kita kepada Allah swt, seperti yang dituliskan dalam Surat Ta Ha ayat 14, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
Bahkan Rasulullah dalam sebuah hadisnya menegaskan bahwa shalat menjadi pembeda atau pembatas yang tegas antara seorang muslim dengan orang kafir. “Perjanjian antara kami dengan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Senada dengan hadis tersebut, Umar bin Khattab juga menyatakan, “Tidak ada Islam bagi seseorang yang tidak menegakkan shalat.”
Dengan demikian, ketakwaan adalah sikap hati yang selalu taat dan patuh kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan melaksanakan shalat wajib secara rutin dan khusyuk kita akan semakin menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah swt, serta kehinaan dan kelemahan diri kita sebagai makhluk-Nya. Hal ini akan membuat kita lebih takut kepada Allah swt daripada selain-Nya, dan lebih mengharapkan rahmat dan ridha-Nya daripada pujian dan sanjungan manusia