Latar Belakang Muslimah Rusia Aina Gamzatova Menantang Putin Dalam Pilpres

Latar Belakang Muslimah Rusia Aina Gamzatova Menantang Putin Dalam Pilpres

Aina Gamzatova, Muslimah Penantang Putin dalam Pilpres Rusia (foto: getty images)

RUSIA (suaramuslim.net) – Seorang Muslimah asal negara bagian Dagestan di Rusia bernama Aina Gamzatova menyatakan mengajukan diri sebagai Calon Presiden menantang Presiden incumbent Vladimir Putin pada Pemilihan Presiden pada Maret 2018. Sebelumnya, Aina dinominasikan sebagai kandidat presiden oleh sebuah kelompok inisiatif lokal di Republik Dagestan Rusia sebagai calon independen.

Setelah Aina Gamzatova mendeklarasikan dirinya pada Ahad (31/12/2017) , ribuan pendukung Aina di ‎Makhachkala Ibukota Dagestan melakukan perayaan pada Senin (1/1/2018) atas resminya Aina maju dalam Pemilihan Presiden Rusia.

Aina Gamzatova adalah istri dari Mufti Dagestan yaitu Akhmad Abdulaev, sekaligus pemilik jaringan media islam terbesar di Rusia yakni islam.ru yang memiliki surat kabar, radio, televisi hingga lembaga amal.

Majunya Aina dalam Pilpres Rusia dilihat sebagai upaya membawa aspirasi Dagestan yang merupakan wilayah miskin yang berpenduduk padat serta multi-etnis. Dagestan adalah Republik dari Federasi Rusia dengan penduduk mayoritas muslim dan mengalami konflik puluhan tahun.

Sementara jalan Aina menantang Putin tidaklah mudah, sebagai pesaing independen tanpa dukungan dari sebuah partai berarti Gamzatova masih harus mengumpulkan dan mengirimkan sebanyak 300.000 tanda tangan dari semua wilayah di Rusia.

Beberapa orang melihat kampanyenya – terlepas dari hasilnya – sebagai cara untuk meningkatkan citra wanita Muslim di Rusia dan untuk menarik perhatian pada kebutuhan Dagestan yang miskin, berpenduduk padat dan multi-etnis.

Dilansir dari Aljazeera,  Zakir Magomedov seorang blogger populer asal Dagestan menilai meski Aina tidak mungkin menang dalam Pilpres Rusia namun ia berusaha merusak citra Putin dalam Pilpres yang dalam pemerintahannya tidak berhasil memakmurkan Dagestan.

“Aina kemungkinan besar akan menerima mayoritas suara di Dagestan dan Kaukasus Utara, hal itu akan merusak citra Putin di wilayah dengan mayoritas pengangguran yang sangat bergantung pada subsidi federal dimana para pejabat Rusia dalam pemilihan presiden secara rutin melakukan kecurangan dengan melakukan pemaksaan” jelas Zakir.

Zakir menyebut Aina berpotensi mendapatkan 20 Juta suara dari penduduk Muslim di Rusia dari sekitar 140 juta populasi Rusia. “Dia pasti akan mendapatkan suara mayoritas – dan Putin tidak akan mendapatkan 146 persen tradisinya dari republik ini,” tulis Zakir.

Sementara juara olimpiade tinju asal Dagestan Gaidarbek Gaidarbekov menulis di akun Instagramnya bahwa majunya Aina akan mengangkat harkat muslimah yang berhijab.

“Bahkan jika dia kalah, orang akan tahu bahwa ada seorang muslimah berjilbab [jilbab yang dipakai oleh banyak wanita Muslim yang merasa itu adalah bagian dari agama mereka] bukan hanya seorang ibu atau wanita, tapi juga berpendidikan, bijaksana dan dihormati” kata Gaidarbekov.

Sementara Aina menyatakan bahwa pencalonannya “tidak boleh dilihat dalam konteks upaya Muslim untuk menciptakan pesaing dari Vladimir Putin”, tulisnya dalam sebuah artikel yang diterbitkan Islam.ru. “Ini adalah keinginan untuk mengumumkan dan mendukung publik di tingkat federal dengan sikap anti-Wahhabisme yang keras bahwa baik pemerintah daerah maupun beberapa pejabat federal yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut hanya diam saja dalam beberapa tahun terakhir” jelas Aina.

Penulis: Ahmad Jilul Qur’ani Farid

Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment