Latar Belakang Puasa Ramadhan

Latar Belakang Puasa Ramadhan

Global Ramadhan - Puasa Ramadhan

Suaramuslim.net – Puasa adalah model pelatihan hidup dan kehidupan manusia beriman untuk menjadi manusia takwa yang sudah dibukukan dan dilakukan secara global pada umat manusia terdahulu. Hal ini diabadikan dalam QS. Al Baqarah ayat 183.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Ada tiga kata kunci utama yang harus dijelaskan secara rinci untuk memahami ayat tersebut yaitu:
1) Iman
2) Puasa
3) Takwa

Iman menurut hadis shahih yang diriwayatkan oleh Tabrani dan Tirmidzi adalah ketetapan, keyakinan dan atau pengetahuan yang terpatri dalam hati, membahana jadi ucapan dan menggelora jadi amal perbuatan. Secara singkat iman adalah pandangan dan sikap hidup.

Jadi iman itu terdiri dari:
1. Pengetahuan
2. Ucapan
3. Perbuatan

Tiga komponen tersebut harus dipunyai oleh orang yang beriman jika tidak maka iman seseorang belum sempurna.

Contoh puasa Ramadhan, harus tahu sumber referensinya, dibenarkan dan diyakini sumber referensinya dan diamalkan. Ini baru dikatakan beriman. Sama dengan referensi untuk shalat, zakat, haji, berpolitik, berjihad, semua harus difahami referensinya dan diamalkan.

Dalam Al Quran, iman dibagi dua yaitu “iman bil haq” dan “iman bil bathil”. “Iman bil haq” adalah iman dengan kebenaran yaitu iman menurut ajaran Allah (kitab suci) dan ajaran hidup para rasul. Sedangkan “iman bil bathil” segala bentuk sikap dan pandangan hidup berupa isme-isme atau ajaran manusia.

Puasa adalah mengekang, berusaha keras tidak melakukan makan, minum, bersetubuh dan perbuatan yang haram serta yang membatalkan puasa mulai fajar sampai Maghrib. Jika dihitung dengan waktu sekitar 14 jam x 30 hari = 440 jam. Pelatihan ini pasti berdampak pada jasmani dan rohani jika dilaksanakan sesuai SOP yang dicontohkan rasul.

Niat puasa menjadi penting yaitu untuk mengamalkan perintah Allah dan mencari ridha Allah. Hati-hati dengan hadis lemah dan palsu terkait masalah puasa. Rasulullah meneladankan SOP puasa melalui perbuatan dan ucapannya yang terekam dalam hadis-hadis shahih.

Takwa belum ada definisi detail dalam Al Quran dan hadits. Beberapa ulama mendefinisikan takwa sebagai totalitas berbuat sesuai Al Quran dan hadits. Definisi hasil ijtihad, orang yang bertaqwa adalah muttaqin yaitu kompeten dalam beriman dengan yang haq. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.

Wallahu A’lam

Penulis: Dr. H. Miftahul Huda*
Editor: Muhammad Nashir

*Pengasuh Kajian Iman Menurut Alquran Surabaya

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment