Suaramuslim.net – Hmm, memang hidup perlu disegarkan, ya? Iyalah! Kalau diri mulai resah, runyam, dan terasa ruwet, itu tandanya hidup harus disegarkan. Ketika bawaannya sehari-hari mulai ada prasangka yang menyakitkan jiwa, maka itu juga indikasi bahwa memupuk hidup agar segar kembali perlu dilakukan secepatnya. Agar kerusakan tak terjadi melanda.
Bagaimana hidup segar kembali? 4 langkah ini bisa Anda coba.
Segera, Jangan Ditunda
Ibaratnya, ketika Anda menjumpai tubuh Anda kotor, penuh keringat, kehujanan pula, apa yang akan Anda lakukan? Segera mandi! Begitulah jika Anda ingin hidup segar kembali. Lakukan segera. Tak perlu menunggu momen khusus seperti tahun baru Hijriah, tahun baru Masehi, datangnya bulan Ramadhan, dan sebagainya. Terlalu lama jika Anda menunggu waktu itu hadir.
Karena usia terus mendekati masa ajalnya. Karena waktu terus menggerus jatah hidup Anda di dunia. Jadi, sanggupkah Anda menunggu momen spesial itu? Sejatinya, istimewa itu manakala Anda tak mengolor waktu untuk menyegarkan hidup Anda.
Yang Sepele Ada kalanya Penting Sekali
Misalnya adalah beres-beres rumah. Sering kali, Anda, yang punya anak balita, rumah berantakan, lalu dengan santai Anda berkata, ”Biarin aja berantakan, namanya juga anak-anak.” Lantas, Anda malas pula membereskannya dengan dalih percuma dibereskan karena nanti akan berantakan lagi.
Anak aktif memang bagus untuk perkembangannya. Namun, membiarkan rumah terus berantakan, tanda tanggung jawab tak dijalankan. Akhirnya, lama-lama juga Anda akan stres karena melihat barang di rumah berserakan.
Membersihkan rumah, faktanya bisa menghilangkan stres. Saat ini banyak metode yang bisa Anda contoh. Misalnya konmari. Bahkan, metode ini juga bisa lho mencegah orang bercerai dengan pasangannya. Tak lain karena dengan dengannys, otak terstimulus dengan baik hingga akhirnya pikiran pun bisa bisa jernih melakukan tugasnya.
Termasuk hal sepele lagi dan dilupakan adalah orang mudah sekali berbuat kesalahan, lantas berpikir tenang karena masih ada waktu untuk memperbaiki kesalahan. Ini bahaya! Bukankah dosa yang kecil-kecil itu jika tidak segera ditaubati akan menjadi besar? Maka Anda harus aktif menghapus khilaf-khilaf yang kecil itu.
Berpikir Benar
Pikiran adalah setir. Dia panglima yang menggerakkan lisan dan perilaku, selain niat dalam hati. Setir itu harus Anda belokkan ke arah yang benar. Apa yang Anda lakukan mengikuti apa yang Anda pikirkan seperti air mengikuti wadahnya. Pandangan orang Arab Badui sebagaimana yang termaktub dalam QS At Taubah 100-101 juga memberikan gambaran, bahwa pikiran akan menentukan amal. Di antara mereka ada yang menganggap bahwa apa yang diinfakkan di jalan Allah adalah sebuah kerugian. Sebagian lagi memandang bahwa berinfak adalah sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan doa Rasul.
Anda pun akan bisa menebak, bukan, Arab Badui mana yang akan beruntung dan senantiasa segar kehidupannya? Pikiran menentukan amal, dan amal akan memberitahukan hasilnya.
Perkaya Ilmu
Salah satunya dengan membaca. Membaca bisa menghilangkan penat. Membaca mampu membuka pikiran yang tersumbat. Bahkan membaca mampu menelurkan ide-ide hebat.
Selain itu mendengarkan ilmu dari guru. Datangi guru, maka Anda akan mendapatkan berkahnya ilmu. Memaksimalkan fungsi pendengaran demi petuah-petuah penyemangat untuk hidup yang lebih segar dan lebih baru. Majelis ilmu penuh naungan malaikat akan mengurai hidup Anda yang penuh sekat.
Hasan Al Banna berkata, “Membaca dan mendengar merupakan jalan untuk meraih ilmu. Cukuplah ilmu sebagai kemuliaan, karena Allah memuji pemilik ilmu dan mengangkat derajat mereka.”
Menyegarkan hidup adalah kebutuhan. Rasanya tak ada yang sanggup jika hidup penuh kelusuhan. Anda pun demikian. Maka segarkan segera dengan kendalikan pikiran, tidak menyepelekan segala sesuatu, dan teruslah menimba ilmu.
Kontributor: Henny Puspitarini
Editor: Oki Aryono