Suaramuslim.net – Seberapa penting sih sebuah nama? Mungkin akan beragam jawabannya. Beberapa diantara kita akan mengatakan, “Nama sangatlah penting karena menyangkut identitas dan siapa kita”. Sebagian yang lain mengatakan “Nama itu adalah alat tunjuk untuk menunjuk ke kita dan alat panggil untuk menyapa kita”. Atau, mungkin juga dengan sinis mengatakan, “Nama itu tidak ada gunanya, hanya legalitas” atau “Nama hanya buat tanda, selebihnya yang penting hatinya” dan lain sebagainya.
Semua orang pasti punya pendapatnya sendiri-sendiri mengenai apa penting sebuah nama bagi manusia, pun dengan artinya. Karena setiap orang juga memiliki pemikiran dan kepentingnya masing-masing. Yang penting tidak berlarut-larut hanyut dalam perdebatan hanya untuk mencari mana yang lebih benar. Yang penting, tetap saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain, selama tidak merusak tatanan hidup di sekitar kita. Lalu sebenarnya seberapa penting sih sebuah nama dan artinya itu?
Mari kita lihat dulu apa definisi dari kata Nama itu sendiri. Nama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki definisi, kata untuk menyebut atau memanggil orang (tempat, barang, binatang, dsb); gelar: sebutan; kemasyhuran: kebaikan (keunggulan): kehormatan.
Lalu mengapa harus ada nama? Mengapa setiap hal harus memiliki nama? Kata Nama memang memiliki definisi sebagai alat tunjuk untuk mendefinisikan sebuah wujud yang tampak oleh indra manusia maupun yang tidak. Peran sebuah nama amatlah penting dalam hidup kita. Nama memiliki banyak kegunaan di dalam kehidupan sehari-hari. Untuk setiap kegiatan kita memerlukan informasi identitas diri. Dan daftar pertama yang harus diisi adalah nama. Iya kan?
Orang tua harus memberi nama yang baik pada anak. Manusia lahir dalam keadaan fitrah (suci) dan kedua orang tua adalah pendidik pertama bagi si kecil. Kullu mawluwdin yuwladu ’alal-fithrah, “setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci” (Shahih Muslim 6858)
Orang tua adalah guru pertama yang mengajarkan segala sesuatunya. Maka alangkah baiknya bila kedua orang tua, memahami Islam dan ajarannya. Sebab peran orang tua sangat penting. Ia menjadi peletak dasar bagi cita-cita generasi pelanjutnya demi tegaknya kalimat Lailaha Illalah. Menjadi orang tua adalah belajar seumur hidup meski secara bertahap. Perbanyak membaca hal tentang Islam, mengikuti pengajian-pengajian di masjid.
Setelah orang tua memiliki ilmu yang cukup tentang agama islam, maka akan sudah menjadi tanggung jawabnya memberikan pendidikan terbaik. Di awali sejak usia dini sampai usia dewasa. Termasuk saat baru lahir dengan memberi nama sebagai penyematan harapan dan doa-doa yang baik. Memilih nama anak, sekarang menjadi sangat menarik karena banyak referensi yang bisa didapatkan.
Berikut beragam cara orang tua dalam memberikan nama terbaik untuk anak anaknya:
1. Memakai Nama Para Shahabi dan shahabiyah
Banyak nama-nama anak milenial yang lahir di atas tahun 2000an, memiliki nama-nama yang sama dengan nama para sahabat Rasul, baik yang laki-laki atau perempuan. Harapannya agar anak memiliki jiwa tangguh dan iman yang teguh mirip para sahabat. Masyaallah
2. Memakai Nama bidadari surga dan tokoh ternama di zaman kenabian
Selain nama sahabat rasul, nama bidadari surga juga sering dipakai menjadi nama anak-anak perempuan. Dan menggunakan nama-nama tokoh ternama di zaman kenabian untuk bayi laki laki.
3. Mencari referensi nama dari internet dan dipadu padankan
Ada yang menjadi tren di zaman milenial ini, mencari referensi nama anak dengan bahasa arab di internet. Sangat banyak tersedia di beragam web, sudah beserta artinya. Tinggal orang tua pandai pandai dalam memadu madankan.
4. Meminta referensi dari ustadz dan ustadzah yang dihargai
Jika memiliki ustadz ustadzah sebagai guru yang kita hormati, meminta referensi nama dari mereka juga hal yang lazim terjadi. Bisa dicoba, dan memang biasanya seorang guru memberikan nama terbaik untuk mendoakan keluarga murid murid yang diasuhnya.
5. Memakai nama orang-orang yang menginspiratif dalam hidupnya atau tokoh yang diidolakan
Memiliki kenalan atau teman yang menginspirasi kebaikan dalam hidup kita adalah hal yang membahagikan. Seolah semua kebaikan tentang hidupnya ingin kita adaptasi dalam hidup kita, termasuk nama anak-anak kita.
Nah, Keinginan orang tua untuk memberikan nama yang baik pada anaknya tentu harus disertai dengan memahami makna nama tersebut. Nama yang berbau Arab semakin popular digunakan. Tapi belum tentu tepat jika tidak mengerti dan memahami dengan benar maksudnya. Malah bisa salah dengan arti yang kurang baik dan pantas.
Ada bebarapa hal yang tidak diperbolehkan dalam memberikan nama pada anak. Syekh Abdullah Nashih Ulwan, dalam bukunya Tarbiyatul Aulad fil Islam, mengemukakan beberapa aturan nama dalam Islam.
Pertama, nama-nama yang khusus untuk Allah subhanahu wa ta’ala karena sifatnya yang mutlak, seperti Ar-Rahiim, Al-Khaliq dan sebagainya. Tidak diperkenankan bagi orang tua untuk menamai anak-anaknya dengan nama-nama khusus untuk Allah, kecuali dengan menunjukkan secara jelas kedudukannya sebagai hamba Allah. Nama yang menunjukkan kedudukan sebagai hamba justru disukai. Misalnya Abdullah atau Abdurrahman.
“Sesungguhnya nama-nama kalian yang paling disukai oleh Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Agung adalah Abdullah dan Abdurrahman”. (HR Muslim)
Kedua, tidak boleh menggunakan nama yang menunjukkan ketundukan kepada selain Allah, seperti misalnya Abdul Uzza, Abdun Nabi dan sebagainya.
Ketiga, dianjurkan menjauhi nama-nama yang maknanya terlalu optimistik. Termasuk nama yang optimistik adalah Najieh, Nafi, maupun Aflah.
“Janganlah kamu memberi nama kepada anak laki-lakimu dengan nama Yassar, Rabaah, Najaah, dan juga Aflah….. (HR Muslim)
Keempat, jangan pernah memberi nama dengan nama yang mempunyai makna mudah lekang, serta nama-nama yang dapat melemahkan jiwa anak. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki kepribadian khas yang kuat.
Sebegitu penting sebuah nama dengan artinya dimaksudkan sebagai alat panggil, alat tunjuk dan identitas dalam menjalani kehidupan sehari hari, nama dalam Islam, juga sebagai doa dan harapan mulia orang tua kepada anaknya yang merupakan anugerah berharga dari Allah. Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan nama pada anaknya.
Nah, nama memang hal yang penting dan bermakna. Selamat mempersiapkan nama nama terbaik untuk anak-anak, dengan menyematkan doa yang tulus.