Menengok Lapangan Sepak Bola Desa ‘Berstandar’ Stadion

Menengok Lapangan Sepak Bola Desa ‘Berstandar’ Stadion

lapangan sepak bola desa
Lapangan sepak bola desa

SIDOARJO (Suaramuslim.net) – Lapangan sepak bola di Indonesia sangatlah banyak. Bahkan di tiap desa di hampir dipastikan terdapat lapangan sepak bola. Tidak sekadar ada, bahkan beberapa di antaranya memiliki kualitas rumput alami yang bagus dan dalam kondisi yang baik. Ada juga lapangan sepak bola desa berstandar stadion.

Lapangan sepak bola tentu ini dirawat dan dimanfaatkan untuk latihan maupun untuk turnamen antarkampung (tarkam). Ada yang digunakan untuk Sekolah Sepak Bola (SSB) dan juga dimanfaatkan pemuda desa setempat. Dalam beberapa kesempatan, klub peserta liga profesional seperti Persebaya Surabaya kerap meminjam lapangan-lapangan sepak bola desa ini untuk berlatih. Mari kita menengok sejumlah lapangan sepak bola berstandar ala stadion yang ada di beberapa desa Sidoarjo, Jawa Timur:

  1. Lapangan Sepak Bola Desa Sidokepung, Kec. Buduran, Sidoarjo

Pilihan pertama saya jatuh pada lapangan sepak bola di Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Lapangan ini punya dua warna rumput yang berbeda dan secara teratur. Lapangan sepak bola tingkat desa ini punya model rumput sekelas lapangan sepak bola berstandar ala stadion. Bujur warna yang selang-seling ini menambah keindahan lapangan sepak bola ini.

Selain itu, batas warna yang membentuk garis membujur itu membantu hakim garis menentukan pelanggaran offside. Inilah standar lapangan sepak bola yang digunakan di liga-liga professional di dunia.

Untuk level desa, lapangan sepak bola Sidokepung ini sangat istimewa. Jauh di luar bayangan kita tentang kualitas lapangan sepak bola tarkam. Lapangan ini berada tepat di samping kantor desa dan berjarak sekitar 5 km sebelah utara alun-alun Sidoarjo.

lapangan sepak bola desa standar stadion
Lapangan sepak bola Desa Sidokepung

2. Lapangan sepak bola desa Pager Ngumbuk, Kec. Wonoayu

Lapangan sepak bola desa Pagerngumbuk ini memang tidak memiliki dua warna rumput, berbeda dengan lapangan desa Sidokepung. Namun lapangan sepak bola ini memiliki tempat duduk (bench) di tepi lapangan untuk pelatih dan pemain cadangan. Terdapat dua bench untuk masing-masing tim yang bertanding.

Meskipun tidak terlalu besar, bangku (pemain) cadangan ini layak digunakan. Untuk ukuran lapangan sepak bola desa, fasilitas bangku cadangan ini menciptakan suasana rasa stadion yang khas. Suasana yang sering kali hanya kita bisa saksikan di layar televisi saja.

Lapangan sepak bola Pager Ngumbuk

3. Lapangan Sepak Bola Desa Sumput

Seperti di Pager Ngumbuk, lapangan sepak bola Desa Sumput ini juga memiliki bangku cadangan. Meskipun kualitas rumputnya tidak sebagus Pager Ngumbuk atau juga Sidokepung, di desa Sumput ini lapangan sepak bolanya berstandar stadion.

Lapangan sepak bola Sumput

4. Lapangan Sepak Bola Desa Jumput Rejo, Kec. Sukodono

Lokasi lapangan sepak bola desa ini agak masuk ke areal persawahan. Apalagi lapangan ini mepet dengan pagar jalan tol Surabaya-Gempol. Sehingga lapangan sepak bola Desa Jumput Rejo ini tidak memiliki akses jalan sebaik tiga lapangan di atas. Namun kualitas rumputnya masih bagus. Meskipun areal sekitarnya sawah padi dan kebun tebu, namun lapangan ini sangat layak dimanfaatkan untuk menempa bibit muda Indonesia.

Ini baru empat lapangan sepak bola yang mampu kami gambarkan. Di luar sana masih banyak lapangan sepak bola desa yang siap digunakan pemain muda Indonesia. Ini menunjukkan betapa besar minat masyarakat kita untuk merawat dan mengelola lapangan sepak bola desa jadi bertandar stadion. Luas wilayah daratan Indonesia setara dengan luasnya gabungan 11 negara Eropa dengan tradisi sepak bola langganan Piala Dunia: Inggris, Jerman, Belgia, Perancis, Liechtenstein, Luksemburg, Monako, Belanda, Inggris, Irlandia dan Swiss.

Dari contoh keempat lapangan sepak bola desa berstandar stadion ini, Indonesia layak menghasilkan bibit-bibit unggul di sepak bola. Indonesia punya modal yang sangat berlimpah: lapangan sepak bola yang sangat banyak, bibit pemain muda yang berlimpah, dan animo publik yang sangat masif.

Inilah PR besar PSSI dan pengurus sepak bola tanah air untuk mengelola potensi yang sangat besar ini. Jangan hanya bisa menjabat tapi tidak fokus dan tidak becus dengan pembinaan pemain dan liga profesional. Jika kebobrokan dan keculasan para pengurus saat ini tidak segera dibenahi, mungkin kita harus mengubur dalam-dalam mimpi berprestasi sepak bola di tingkat internasional.

Lapangan sepak bola Jumput Rejo

Reporter: Oki Aryono
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment