Judul Buku: Sihir dan Guna-guna Serta Tata Cara Mengobatinya Menurut Al Quran dan As Sunnah
Penulis : Wahid bin Abdissalam Baali
Penerbit: Pustaka Imam Syafii
Tahun Terbit: 2005
Tebal: 214 Halaman
Suaramuslim.net – Sihir termasuk dosa terbesar yang dapat membinasakan, bahkan masuk dalam kategori pembatal keislaman, sebagaimana hal tersebut ditegaskan dalam banyak firman Allah ‘Azza wa Jalla dan hadis yang sahih.
Namun pada kenyataannya, kita melihat praktik “sihir” telah merajalela di masyarakat, serta banyak orang yang mudah mendatangi tukang sihir dengan berbagai cara dan tujuan.
Buku ini adalah terjemahan dari kitab “ash-sharimul battaar fit tashaddi lis saharatil asyraar” yang ditulis oleh syeikh Wahid bin Abdissalam Baali dengan kajian yang sistematis berdasarkan nash yang raajih disertai penjelasan yang mudah dipahami.
Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui lebih luas tentang sihir, bagaimana hukum sihir, praktik-praktik perdukunan, dan cara apa yang disyariatkan untuk menanggulangi serta mengobati orang yang terkena sihir tersebut.
Setelah menelaah isi dari buku ini, kita akan menyadari sejatinya tukang sihir, ilmu santet, guna guna, jin dan lain-lain, tidaklah sekuat seperti yang dibayangkan kebanyakan masyarakat. Sebaliknya mereka sangat rapuh dan mudah sekali untuk dikalahkan. Semua itu tergantung kedekatan kita kepada Allah.
Rasulullah telah memberikan banyak senjata bagi umatnya agar tidak dirasuki jin maupun terkena serangan sihir, salah satu senjata itu adalah doa. Benar sekali sabda Nabi SAW “doa adalah senjata bagi orang mukmin”. Ibadah dan zikir-zikir harian pagi dan sore jika diamalkan sudah cukup untuk membentengi diri dan keluarga dari gangguan jin dan sihir.
Jin Tidak Bisa Merasuki Orang yang Rutin Amalkan Doa
Suatu ketika ada wanita yang dirasuki oleh jin. Kemudian dibacakan padanya ruqyah syar’iyah yaitu dengan membaca beberapa ayat dari Al Quran. Kemudian terjadi reaksi dan berlangsung percakapan antara peruqyah dan jin yang masuk ke dalam tubuh wanita itu.
Saat peruqyah menanyakan nama, agama dan meminta untuk keluar, si jin enggan keluar karena dia takut dibunuh oleh para jin kafir dan disiksa oleh sang dukun karena keluar dari tubuh wanita tersebut. Sang peruqyah memberikan jaminan dan senjata jika mau keluar dari tubuh wanita itu, dan ternyata senjata itu adalah bacaan ayat kursi yang agung.
Pada kesempatan yang lain, ada jin kafir yang masuk kedalam tubuh seseorang, setelah dibacakan ruqyah dan diminta keluar dari tubuh orang yang dirasuki, sang jin meminta syarat yaitu dia mau keluar dari tubuh itu dan akan masuk ke dalam tubuh sang peruqyah. Maka diiyakan syarat tersebut. Lalu tiba-tiba si jin menangis terisak isak. Saat ditanya kenapa kok menangis? Ia menjawab bahwa pada hari itu tidak ada satu jin pun yang sanggup memasuki tubuh sang peruqyah, karena ia telah membaca doa di pagi hari yaitu “laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syaiin qadiir” seratus kali.
Dengan membaca buku ini akan menambah keimanan kita akan kekuasaan dan kebesaran Allah ta’ala. Memotivasi kita menjalankan doa dan zikir yang sesuai contoh Nabi, serta pembaca bisa mempraktikkan terapi ruqyah untuk pribadi maupun orang lain. Karena di dalamnya sang penulis menyampaikan dengan gamblang pengalamannya dalam meruqyah, juga diajarkan doa-doa yang bisa digunakan dalam menerapi setiap masalah yang disebabkan oleh gangguan jin.
Ada sekitar sebelas ragam permasalahan karena gangguan sihir yang umumnya dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Dan setiap permasalahan disebutkan terapi yang bisa diterapkan. Semoga buku ini banyak memberikan manfaat bagi kaum muslimin dalam memelihara keimanan dan ibadahnya dari sihir dengan segala bentuknya.