6. Panggung Krapyak
Di Yogyakarta ada yang namanya Panggung Krapyak yang berlokasi tidak jauh dari Masjid Jogokariyan. Panggung Krapyak ini bentuknya seperti rahim. Di situ biasanya dipelihara hewan berupa rusa. Menjangan namanya. Dulu biasanya sultan memanah dari atas. Di daerah Panggung Krapyak juga ada desa namanya Mijil yang artinya lahir.
Bangunan Panggung Krapyak sendiri berbentuk persegi empat seluas 17.6 m x 15 m. Dikutip dari laman yogyes.com, Panggung Krapyak termasuk bangunan yang terletak di poros imajiner kota Yogyakarta. Menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan Laut Selatan.
7. Galeri seni Artjog di Jogja National Museum
Jogja National Museum yang berlokasi di Jln. Ki Amri Yahya No 1 Wirobrajan Yogyakarta ini merupakan galeri seni kontemporer yang berdiri di bawah naungan Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara. Di 2019 kali ini Jogja National Museum menggelar Artjog MMXIX. Banyak seniman yang berpastisipasi mulai dari dalam hingga luar negeri.
Di Artjog kali ini mengusung tema Arts In Common yang meliputi 3 program utama yakni Pameran, Pertunjukan Harian, dan Merchandise Project.
8. Angkringan Tugu dan Kopi Jos
Minum kopi. Tentu kalian sudah biasa dengan kopi hitam atau kopi susu. Jika kalian ke Yogya, coba rasakan sensasi Kopi Jos, kopi dengan campuran arangnya memberikan cita rasa tersendiri. Kopi Jos ini tersedia dua varian, kopi hitam dan kopi susu. Bisa hangat dan juga bisa dingin. Yang penasaran, mari main-main ke Angkringan Tugu. Salah satu kuliner yang wajib masuk daftar saat berkunjung ke Yogya.
Nah, seru kan, mengulik serba-serbi unik di Kota Yogyakarta. Kota dengan sejuta keunikan dan romantismenya. Kota pelajar, kota gudeg, kota Mangkubumi, kota lahirnya Gerakan Muhammadiyah dan masih banyak lagi sebutan untuk kota Yogyakarta. Kota dengan sejuta keramahannya. Yogya memang kota istimewa, tak hanya daerahnya, tapi juga orang-orangnya.
Jika Seno Gumira bersabda tentang sepotong senja, maka izinkan aku untuk bercerita cinta tentang Yogya. Yogya memberi teman dan kenangan seumur hidup. Cinta kalian di kota ini tak akan pernah redup. Dibanding kota lainnya, Yogya punya warna yang berbeda. Meski kemacetan mulai melanda, keramahtamahan masih kental terasa.
” Jogja adalah mosaik yang menilas. Sampai jika aku harus meninggalkan Jogja, itu berarti aku bersepakat pada diriku untuk menanamkan rindu pada Jogja. Jogja adalah secercah rindu yang tersusun dari jalanan, angkringan, dan lampu kota.”