Suaramuslim.net – Dalam setiap diri manusia selalu ada setan yang akan mengajak pada keburukan, kejahatan, dan kecenderungan untuk memenuhi hawa nafsu semata. Bayangkan bila tidak ada orang yang berusaha berbuat kebaikan di muka bumi ini, maka kekacauan akan muncul di mana-mana. Harus ada kekuatan hati agar ada yang selalu berbuat kebaikan, termasuk diri kita. Salah satu kisah menarik dapat kita cermati sebagai berikut:
‘Pada masa pemerintahan Umar bin al Khattab ra., telah datang 3 orang dengan membawa seorang pemuda. Pemuda tersebut ditangkap dengan tuduhan membunuh ayah ketiga orang tadi, dan diharapkan hukuman qishash dapat ditegakkan. Setelah mendengar alasan pembunuhan, Umar bin al Kaththab ra. pun menegaskan bahwa hukum Allah akan ditegakkan atas pemuda itu.
Namun sang pemuda membuat permintaan, “Berikanlah aku waktu tangguh hingga 3 hari, bapakku telah tiada dan meninggalkan harta simpanan, untukku, dan adikku yang masih kecil. Jika engkau membunuhku saat ini, maka tersia-sialah harta simpanan tersebut, dan tersia-sialah kehidupan adikku.”
Umar ra. berkata, “Siapakah yang akan menjaminmu?”
Pemuda itu melihat sekeliling dan menunjuk sahabat Abu Dzar al Ghifari ra.
Umar ra. bertanya, “Wahai Abu Dzar, apakah engkau akan menjamin pemuda ini?”
Abu Dzar ra. menjawab, “Ya, wahai amirul mukminin.”
Umar ra. menegaskan, “Sesungguhnya engkau tidak mengenalnya, dan jika dia melarikan diri, maka aku akan tegakkan hukum Allah atasmu.”
Abu Dzar ra pun menegaskan, “Aku menjaminnya wahai amirul mukminin.”
Lalu pemuda itu pergi. Dan berlalulah hari pertama, hari kedua, dan ketiga. Semua menunggu dengan mencemaskan Abu Dzar yang menjamin sang pemuda. Bila Pemuda itu tidak datang, maka Abu Dzar al Ghifarilah yang akan menggantikan menerima hukuman.
Sesaat sebelum salat Maghrib, muncullah pemuda itu dalam keadaan teramat lelah dan terengah-engah. Dia berdiri di hadapan Amirul Mukminin Umar ra. dan berkata, “Aku telah menyerahkan harta simpanan dan adikku kepada paman-pamanku, dan sekarang aku berada di bawah tangan Anda, agar anda tegakkan hukum Allah atas saya.”
Umar ra. keheranan dan bertanya, “Apa yang membuatmu kembali padahal engkau dapat melarikan diri?”
Pemuda itu menjawab, “Aku khawatir telah hilang sifat memegang janji dari manusia (bila aku melakukannya).”
Kemudian Umar ra. bertanya kepad Abu Dzar ra, “Mengapa kamu menjaminnya?”
Abu Dzar ra. menjawab, “Aku khawatirkan dikatakan bahwa kebaikan telah hilang dari manusia (bila aku melakukannya).”
Putra-putra korban pembunuhan menjadi terenyuh dan kemudian berkata, “Kami maafkan dia.”
Umar ra. bertanya, “Mengapa?”
Mereka menjawab, “Kami khawatir nanti dikatakan bahwa sifat memaafkan telah hilang dari manusia.”’
Subhanallah, mari kita menjaga agar kebaikan selalu ada di sekitar kita, mulai dari diri dan keluarga kita dan berusaha mengelakkan kemungkaran di sekitar kita. Oleh karena itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nasihatnya:
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim)
Salam terindah untuk menjaga kebaikan dan keindahan selalu ada di sekitar kita.