Sebaiknya Tahu, Menunda Pekerjaan Berarti Menunda Kesuksesan

Sebaiknya Tahu, Menunda Pekerjaan Berarti Menunda Kesuksesan

Sebaiknya Tahu, Menunda Pekerjaan Berarti Menunda Kesuksesan

Suaramuslim.net – Menunda pekerjaan ternyata menjadi penyebab seseorang tak dapat melakukan pekerjaan tepat waktu. Padahal, Islam sangat menghargai waktu.

Di antara ajaran mulia yang sangat ditekankan dalam Islam adalah disiplin yang merupakan salah satu pintu meraih kesuksesan. Kepakaran dalam bidang ilmu pengetahuan tidak akan memiliki makna signifikan tanpa disertai sikap disiplin. Negara maju seperti Jepang, Korea, dan Cina bisa menjadi negara maju karena mereka mengembangkan budaya disiplin.

Sudah sangat masyhur tentang kebiasaan orang sukses yaitu selalu menulis apa yang harus dikerjakan setiap menjelang tidur dalam agenda atau papan what to do list. Sehingga saat bangun pagi mereka sudah siap mengerjakan apa yang sudah tertulis.

Disiplin waktu dan menulis what to do list terkadang membosankan, namun kalau kita membiasakan hal ini, maka menjadi terbiasa. Dengan terbiasa disiplin, tentu banyak hal baik yang akan didapat.

Disiplin sangat ditekankan dalam urusan dunia, dan lebih-lebih urusan akhirat. Tidak heran jika Allah memerintahkan kaum beriman untuk membiasakan disiplin. Perintah itu, antara lain, tersirat dalam Al-Qur’an surat Al-Jumuah ayat 9-10. Allah berfirman,  “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi, dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kalian beruntung.” (QS Al-Jumuah: 9-10).

Tips Biasakan Diri Untuk Disiplin

Pertama, bagi dan atasi tugas. Pecah tugas-tugas berat dan menakutkan menjadi tugas-tugas kecil yang lebih bisa dikerjakan. Mulailah hari untuk mengerjakan tugas yang paling sulit atau paling tidak disukai. InsyaAllah pekerjaan sisanya akan terasa lebih mudah. Terkadang, tetap harus fleksibel, jika memang tugas ringan membuat suasana hati bertambah baik, kerjakan dulu yang termudah hingga tersulit. Artinya, metode ini bisa disesuaikan dengan masing-masing orang.

Kedua, tentukan target yang realistis, tapi jangan terlalu kaku. Tetaplah bersikap flesibel. Mulailah mengerjakan sekarang juga. Jangan menunggu hingga merasa benar-benar siap. Tanamkan moto ini dalam diri, “Mulai sekarang juga!”

Ketiga, tulis daftar tugas cadangan. Hal-hal yang ingin dilakukan jika ada waktu lebih sementara pekerjaan sudah tertunaikan. Singkirkan semua hal yang mengganggu konsentrasi dari ruang kerja. Misalnya, kita harus rela menyingkirkan makanan, TV, majalah, permainan, internet, dan godaan-godaan lain.

Kita bisa belajar dari petuah ibu atau nenek saat mereka akan belanja ke pasar dengan menulis apa yang harus dibeli supaya tidak lupa dan tidak beralih membeli yang lain. Demikian juga dengan pekerjaan, belajarlah terus untuk disiplin dengan daftar pekerjaan yang sudah ditulis.

Yang terakhir ini untuk menambah semangat kita. Catat perkembangan dan tugas yang sudah tercapai dalam buku. Baca berulang kali untuk memastikan tidak ada tugas yang belum dikerjakan. Untuk target-target yang tercapai, kita juga bisa memberi reward untuk diri sendiri sebagai bentuk untuk memotivasi diri.

Terakhir adalah doa. Pekerjaan apa pun bila selalu dikerjakan dalam doa menambah kekuatan bagi diri untuk segera menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin. Karena Allah subhanahu wa ta’ala yang memberikan berbagai kemudahan atas kesulitan-kesulitan yang ada. (muf/smn)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment