Menyoal #DukungBukalapak Trending Top di Twitter, Pengacara: Karya Anak Bangsa Harus Dibela

Menyoal #DukungBukalapak Trending Top di Twitter, Pengacara: Karya Anak Bangsa Harus Dibela

Menyoal #DukungBukalapak Trending Top di Twitter, Pengacara Karya Anak Bangsa Harus Dibela
Trending hashtag (Foto: Twitter)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Dukungan warganet terhadap market place karya anak bangsa Bukalapak.com terus bertambah, bahkan menjadi trending topic twitter dengan tagar #DukungBukalapak.

Pantauan SMNET pada Jumat (15/2/2019) pagi, tagar #Dukungbukalapak telah menduduki posisi teratas Twitter dengan jumlah percakapan lebih dari 14 ribu kali.

Pengacara senior Mahendradatta bahkan ikut memberikan dukungan dengan hastag #DukungBukalapak. Mahendra menegaskan bahwa karya anak bangsa harus didukung.

“Karya Anak Bangsa Indonesia Raya #DukungBukaLapak”, demikian bunyi tweet @mahendradatta.

“Mereka pikir mereka banyak, mau main sok boikot. Gak perduli, #DukungBukaLapak”, tambah tweet Mahendra.

Tagar #DukungBukalapak muncul sebagai respon atas tagar #Uninstallbukalapak yang dibuat oleh para pendukung Jokowi yang tersinggung dengan tweet CEO Bukalapak Achmad Zaky.

Zaky menuliskan bahwa negara Indonesia memiliki dana anggaran yang kecil untuk riset dan pengembangan. Zaky menulis dari beberapa negara lainnya, Indonesia berada di posisi 43 dengan dana anggaran 2 B jauh dibandingkan Amerika (511 B) dan Cina (451 B). Bahkan Indonesia kalah dari negara tetangga Malaysia (10 B) dan Taiwan (33 B).

Namun yang membuat warganet, khususnya para pendukung capres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf ramai adalah cuitan Zaky di akhir kalimatnya.

“Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin,” kata Zaky.

Achmad Zaky sendiri sudah mengklarifikasi cuitannya di Twitter. Menurut Zaky cuitannnya tersebut tidak bermaksud untuk menyerang siapa-siapa. Ia hanya menyayangkan betapa rendahnya anggaran yang dialokasikan pemerintah Indonesia untuk biaya riset dan pengembangan.

“Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara-negara lain,” katanya pada Kamis (14/02) melalui akun Twitter pribadinya.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment