Merindu Rabu Biru

Merindu Rabu Biru

Emak-emak Rabu Biru di Surabaya. (Foto: Neneng)
Emak-emak Rabu Biru di Surabaya. (Foto: Neneng)

Suaramuslim.net – Semula kata itu biasa saja, Rabu Biru
Hinggap dalam kesibukanku sebagai seorang ibu
Yang teramanahi mengurus keluarga dengan ini itu
Dengan harga kebutuhan yang tidak menentu
Sampailah aku di gerbang Rabu Biru

Emak-emak lantas keluar dari zona tidak biasanya
Menyuarakan kehendak yang selama ini dirasa
Dari rumah melangkah menuju pelataran bangsa
Menatap wajah anak-anaknya yang memanggilnya
Berbuatlah sesuatu untuk Indonesia para bunda

Pertemuan rutin Rabu Biru itu kukenang
Emak-emak menyatukan jiwa dengan tenang
Sambil membincang beras, telur, minyak atau bawang
Situasinya menuntun agar tidak ada yang bimbang
Teguhlah emak-emak untuk Indonesia Menang

Itu bukan karena kebencian
Juga bukan ujaran menolak kenyataan
Tapi inilah jalan sejarah berkesadaran
Agar emak-emak siap sedia menjemput masa depan
Menuangkan harapan
Anak-anak yang akan memiliki ruang paseduluran

Aku turut dalam bingkai yang bergerak
Membangunkan siapa saja untuk rela beranjak
Melindungi anak-anak dari hidup sekadar berjingkrak-jingkrak
Rabu Biru memuai menghentak
Lambang ada ghirah the power of emak-emak

Waktu terus mendekat
Saat menentukan pilihan harus saling merapat
Mengajak handai taulan bergandeng erat-erat
Semua emak-emak sepakat
Memilih Prabowo Sandi demi Indonesia bermartabat

Itulah rindu yang harus dijaga dalam Rabu Biru
Menghadirkan pemimpin Indonesia baru
Bukan yang mengajarkan untuk berseteru
Apalagi berantem dikumandangkan dengan seru
Rabu Biru mengajak semuanya agar tahu
17 April 2019 terbit fajar kemenangan itu

Hari Rabu Biru yang dirindu
Ya Allah itulah mohonku selalu.*

Surabaya, 19 Februari 2019

Neneng Sri Mulyaniar Rahman

*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment