KAIRO (Suaramuslim.net) – Presiden Mesir Abdul Fatah As-Sisi mengatakan bahwa Mesir akan selalu memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dalam agenda-agenda politik luar negerinya.
Hal ini disampaikan As-Sisi saat menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kairo. Penyambutan tersebut dihadiri Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shukri, Ketua Badan Intelejen Mesir, Abbas Kamil serta Duta Besar Palestina untuk Mesir.
“Perjuangan Palestina akan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Mesir. Kami akan berjuang agar rakyat Palestina memperoleh haknya sesuai hukum internasional.” Kata Abbas seperti yang dikutip dari Rt Arabic, Sabtu (05/01).
As-Sisi menegaskan negaranya memiliki hubungan yang kuat dengan Palestina. Abbas dan As-Sisi membahas perkembangan situasi terakhir di Palestina dimana keduanya sepakat untuk terus berkoordinasi mendukung Palestina.
As-Sisi juga menegaskan mendukung rekonsiliasi dan persatuan nasional Palestina. Sementara itu Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Mesir terhadap Palestina.
Ketika bertemu dengan sejumlah kolomnis dan pemikir Mesir di Kairo pada Jum’at (04/01) Abbas mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan komunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat setelah AS bersikeras menetapkan Al-Quds ibukota Yahudi.
“Kesepakatan abad ini sudah selesai, kami tidak punya alasan untuk kembali melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat setelah mereka menetapkan bahwa kota suci Al-Quds ibukota Israel, ‘’ katanya
“Saya bertemu dengan Presiden Donald Trump empat kali. Terakhir ketika di New York. Saat itu, saya meminta dukungan Trump terhadap solusi dua negara. Saat itu Trump setuju, namun dua minggu setelah itu dia justru mengumumkan bahwa Al-Quds ibukota Israel. Keputusan ini tak bisa diterima, karena itu kami memutuskan komunikasi dengan AS,” katanya.
“Selain itu pemerintah AS menolak permintaan Palestina untuk bergabung di UNESCO dengan dalih bahwa Palestina adalah teroris sejak tahun 1987,” tambahnya.
Terkait hubungan dengan Israel, Abbas mengatakan bahwa sejak deklarasi Trump, Israel semakin bebas membangun hunian ilegal serta mencaplok wilayah Palestina.
“720 resolusi yang ditetapkan PBB tidak ada satu pun yang dipatuhi Israel,‘’ terangnya.
“Umur saya sudah 83 tahun dan saya tak ingin mengakhiri hidup sebagai pengkhianat bangsa. Saya tak punya kekuatan untuk bertempur di medan perang tapi saya punya kekuatan untuk mengatakan ‘’tidak’’. Kami tak akan menyerahkan Al-Quds,” tandasnya.
Abbas juga menyatakan dengan tegas menolak intervensi sebagian negara Arab untuk menerima deklarasi AS.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir