Militer Israel Ratakan Rumah Warga Palestina dengan Tanah

Militer Israel Ratakan Rumah Warga Palestina dengan Tanah

Wanita Palestina Ditembak Mati Setelah Diduga Berusaha Menikam Petugas Israel
Sejumlah kelompok hak asasi manusia telah mengajukan kekhawatiran bahwa pasukan keamanan Israel telah menggunakan kekuatan berlebihan ketika menghadapi warga Palestina yang melakukan serangan atau diduga melakukan hal itu. (Foto: Palinfo)

JENIN (Suaramuslim.net) – Pasukan Israel menghancurkan sebuah rumah milik warga Palestina di desa Taybeh, sebelah barat Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Kepala Desa Taybeh, Khalid Jabarin, mengatakan pasukan militer Israel mendobrak dan menghancurkan rumah Mohammad Jabarin, seorang warga Palestina dengan alasan tak adanya izin konstruksi Israel.

“Israel menggunakan dalih membangun tanpa izin itu untuk melakukan penghancuran rumah-rumah milik Palestina secara teratur,” ujarnya seperti dilansir Wafa pada Kamis (3/10).

Israel jarang mengeluarkan izin konstruksi untuk warga Palestina di Area C Tepi Barat, yang berada di bawah kendali penuh mereka. Hal itu membuat warga Palestina nekat memulai konstruksi tanpa mendapatkan izin yang diperlukan.

Sementara itu sebuah aksi unjuk rasa dilakukan para wartawan Gaza di dekat perbatasan Erez, Gaza Utara yang dalam kontrol Israel. Unjuk rasa itu dilakukan untuk memprotes  atas pelanggaran hak-hak jurnalis oleh Israel.

Ratusan jurnalis dan pekerja media dari berbagai media internasional dan domestik serta aktivis media sosial dan akademisi berpartisipasi dalam unjuk rasa itu.

“Kami di sini, hari ini duduk di tempat ini untuk mendukung hak-hak jurnalis Palestina. Sejak awal demonstrasi great return march di Gaza, dua jurnalis dibunuh, 173 orang terluka termasuk sepuluh jurnalis wanita.

Sembilan belas jurnalis ditahan oleh pendudukan Israel tanpa pertanggungjawaban, di hadapan kamera TV dunia mendengarkan dan menyaksikan ini,” kata Samira Nassar salah satu jurnalis yang mengikuti aksi sepeti dilansir Middle East Monitor pada Kamis (3/10).

Jurnalis lainnya Ahmad Zoghbour menambahkan bahwa di Gaza, jurnalis dibatasi dalam hak-hak yang paling dasar, terkait kebebasan bergerak. Peralatan media, peralatan keselamatan juga dilarang.

Sumber: Wafa

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment