Suaramuslim.net – Kita pasti pernah mendengar tentang Abu Thalhah dan Ummu Sulaim ketika anak mereka meninggal di saat Abu Thalhah sedang pergi menjalankan amanah. Ummu Sulaim wanita cerdas yang kokoh jiwanya dan kuat tawakalnya menyampaikan kesedihan pada suaminya di waktu yang tepat. Makan malam dihidangkan dan dihabiskan bersama dan diselesaikan dengan penuh keindahan.
Dibiarkannya suami tercinta bahagia dalam rasa nyaman dan ketenangan baru setelahnya disampaikan kabar sedih dengan ketenangan hingga keberkahan pun mengikuti sampai di akhirnya.
MasyaAllah. Sungguh Ummu Sulaim menjadi teladan yang baik bagi para muslimah untuk cerdas menjadi penjaga hati dan penenang jiwa orang yang dicinta dan mengesampingkan bapernya.
Saya akan menyampaikan terkait orang-orang yang dekat dengan Rasulullah, yang pernah berjumpa dengan Rasulullah dan terutama para sosok ahli surge. Kita perlu meyakini bahwa sebaik-baiknya kurikulum setelah Al-Qur’an adalah kita mengaca kepada kehidupan Rasulullah dan para sahabat, karena di situlah banyak sekali mutiara, di situ pula banyak sekali hal yang menjadikan jiwa kita kokoh kembali.
Mitra muslim, kita tahu bahwa wanita yang paling terbaik maharnya menurut Rasulullah adalah Ummu Sulaim. Sebelum Ummu Sulaim menikah dengan Abu Thalhah, Ummu Sulaim ini menikah dengan seorang laki-laki bernama Malik. Memiliki satu putra yang bernama Anas bin Malik.
Anas bin Malik ketika masih kecil, Ummu Sulaim termasuk perempuan yang menyegerakan memeluk Agama Islam. Tetapi takdir berkata lain bahwa suaminya justru memusuhinya, tidak suka dengan keislaman istrinya. Bahkan ketika Ummu Sulaim mengajarkan Anas bin Malik saat kecil kata-kata kalimat syahadat diulang-ulang sesering mungkin, suaminya marah. Lalu dalam kondisi marah itu keluar dari rumah dan tepat di depan rumahnya ada musuh. Kemudian Malik meninggal dunia di depan rumahnya di saat kondisi marah ketika melihat Ummu Sulaim mengajarkan kalimat syahadat kepada Anas.
Akhirnya Ummu Sulaim menjadi janda cukup lama. Ketika Anas bin Malik berusia belasan tahun, Ummu Sulaim pun menikah lagi dengan seorang laki-laki yang luar biasa memiliki banyak kelebihan.
Ummu Sulaim adalah janda yang terkenal sangat cerdas dan memiliki kehormatan di mata masyarakat. Lalu datanglah Abu Thalhah untuk melamar Ummu Sulaim. Lamaran pertama ditolak. Padahal yang dibawa Abu Thalhah cukup banyak, tetapi tetap ditolak karena Abu Thalhah belum menjadi muslim saat itu.
Beberapa bulan kemudian, Abu Thalhah melamar lagi dengan membawa seserahan yang lebih banyak lagi kepada Ummu Sulaim. Lalu Ummu Sulaim berkata “Abu Thalhah, engkau tidak pantas untuk ditolak. Aku menerima tunanganmu dengan mahar masuknya Islam atas dirimu.” Akhirnya Abu Thalhah pun masuk Islam.
Jadi, ini yang dimaksud Rasulullah mahar paling terbaik sedunia yaitu maharnya Ummu Sulaim. Akhirnya Abu Thalhah menemui Rasulullah dan masuk Islam. Subhanallah.
Jadi kita harus meyakini bahwa sesuatu yang diawali dengan yang baik dan penuh keberkahan, maka akan berlanjut dengan bintang-bintang kebaikan dan keberkahan. InsyaAllah.
Artikel ini dikutip dari siaran Program Mozaik Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM pada hari Rabu, 5 Februari 2020 pukul 13.00-14.00 bersama Bunda Kurniati Laila, S.Pd – Pegiat Siroh, Pemerhati Perempuan, Anak dan Keluarga Indonesia.