Suaramuslim.net – Masih ingatkah Anda dengan sosok Prabowo Mondardo alias Bowo Alpenlibe? Salah satu penggiat tik tok yang sempat viral sehingga banyak warganet yang memberikan reaksi positif maupun negatif kepada video-video Bowo.
Namun di zaman now ternyata bukan hanya anak kecil yang keranjingan aplikasi video kreatif tersebut. Tak sedikit orang dewasa yang menggunakan tik tok sebagai hiburan dan tempat meluapkan berbagai ekspresi, bahkan akhir-akhir ini orang tua pun membanjiri jagat tiktok.
Dulu permainan tik tok ini mainan paling dihujat oleh orang tua, tapi sekarang orang tualah yang bermain tik tok. Sebenarnya ada apa dengan fenomena tik tok ini?
Sepertinya ini ada sesuatu yang tersembunyi. Artinya sebenarnya itu bentuk meluapkan suatu ekspresi diri, namun, bisa jadi juga mungkin ketika masa mudanya dulu tidak bisa mengekspresikan dirinya dengan mudah.
Nah, sekarang setelah mereka mengikuti perkembangan tik tok ada kesempatan untuk bisa mengekspresikan diri. Jadi saya melihatnya kemungkinan seperti itu.
Apa yang mereka dapatkan dari aplikasi seperti itu?
Dia hanya mempertajam apa yang dia punya dengan mengekspresikan lebih jauh lagi. Tetapi memang untuk para orang tua yang selama ini tidak dikenal masyarakat luas, cenderung pendiam, tetapi dia bisa mengekspresikan seluruh jiwanya, seluruh kreatifitasnya melalui tik tok. Sehingga dia mempunyai sesuatu yang membuat dia merasa mampu menunjukkan diri. Dan ini mungkin saja yang membuat dia keranjingan.
Kalau saya mengamati sepintas, itu hanya untuk orang tua yang sepertinya masih remaja. Maksudnya kalau kita mengatakan orang tua itu karena dia sudah memiliki keturunan. Namun, pemikirannya, jiwanya masih remaja.
Orang tua boleh-boleh saja berjiwa remaja. Tetapi jiwa remaja yang bagaimana? Itu yang menjadi persoalannya. Sepintas orang hanya bermain-main saja dengan tik tok ini. Kalau itu dilakukan oleh anak-anak muda, mungkin saja itu karena dia coba-coba mengekspresikan dirinya dengan apa yang dia bisa. Itu hal yang wajar.
Tetapi ketika itu yang melakukan orang tua, tampaknya sedikit tanda tanya. Sebenarnya ketika orang tua membuat video itu dengan suatu perencanaan yang matang sangatlah baik. Misalnya, dia mempunyai ide yang ingin ia sebarkan di tengah masyarakat dengan target tertentu itu justru positif.
Apa bedanya tik tok produknya orang tua dengan tik tok produknya remaja? Dari pengamatan saya secara umum tidak beda jauh. Kalau boleh saya katakan itu semua masih dalam kerangka ingin mengekspresikan diri yang mungkin dulu terkungkung ketika mereka masih remaja. Nah, ketika sekarang mereka menemukan medianya, terbukalah kesempatan untuk mengekspresikan diri itu.
Intinya kita harus mencoba untuk menjaga lingkungan kita, benar-benar kita berikan wawasan. Sehingga akhirnya mereka bisa menjadi bijak dalam menggunakan permainan tik tok.
Yuk kita buat tik tok dengan visi misi, sehingga yang beredar itu bisa memiliki warna sesuai yang kita inginkan dan berikan kepada masyarakat.
Artikel ini dikutip dari siaran Mozaik Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM pada hari Selasa, 25 Februari 2020 Pukul 13.00-14.00 bersama Bunda Harni Rajab, Konselor Spemma; SMP Muhammadiyah 5 Surabaya & Konsultan Keluarga.