SURABAYA (Suaramuslim.net) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal hakiki, metode yang digunakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menentukan awal Ramadhan dan Syawal, menetapkan 1 Ramadhan 1439 Hijriah jatuh pada hari Kamis 17 Mei 2018 Masehi.
Dengan ijtima’ tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta pada pada Selasa 15 Mei 2018 pukul 18:50:28 WIB berada pada -07° 48′ Lintang Selatan (LS) dan 110° 21′ Bujur Timur (BT), atau sama dengan -00° 02′ 50 hilal belum wujud. Oleh karena itu Ramadhan jatuh sehari setelahnya yakni pada hari Kamis.
Sementara PP Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah jatuh pada Jum’at 15 Juni 2018 Masehi. Dengan hasil ijtima’ tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta pada hari Kamis 14 Juni 2018 Masehi pukul 02:45:53 WIB, yakni -07° 48′ Lintang Selatan (LS) dan 110° 21′ BT atau sama dengan +07° 35′ 20 dimana hilal sudah wujud artinya dianggap masuk 1 Syawal.
Selain menetapkan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, melalui maklumat nomor 1/MLM/I.0/E/2018 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah DR Haedar Nashir dan Sekretaris Umum DR Abdul Mu’ti, Muhammadiyah juga menetapkan awal bulan Zulhijjah, Hari Arafah dan Idul Adha.
1 Zulhijjah 1439 Hijriah jatuh bertepatan pada Senin 13 Agustus 2018, Hari Arafah pada 9 Zulhijjah bertepatan dengan Selasa 21 Agustus 2018 dan Idul Adha jatuh esoknya pada Rabu 22 Agustus 2018.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir