MUI Jatim: Beda Ijtihad Politik Lumrah, Asal Saling Menghormati

MUI Jatim: Beda Ijtihad Politik Lumrah, Asal Saling Menghormati

SIDOARJO (Suaramuslim.net) – Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Ustadz Ainul Yaqin dalam Obrolan Aktual Seputar Bangsa (OASE BANGSA) Suaramuslim di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada Rabu (8/8) menegaskan bahwa perbedaan ijtihad dalam politik adalah hal yang lumrah.

“Wajar ada perbedaan, dan sah-sah saja kalau ditinjau dari kaidah fatwa,” ujar Ainul.

Ainul juga menekankan setiap ijtihad di ranah politik, harus dihormati.

“kalau niatnya baik dan ikhlas untuk kemaslahatan bangsa dengan sarana memilih salah satu capres, insya Allah berpahala,” kata Ainul.

Sebelum memasuki tahun politik, Ainul menyebut MUI secara resmi sebelumnya telah merumuskan ijtihad yang berkaitan dengan politik dalam berbagai ijtima’ ulama.

“Sebelum ini, ijtima’ ulama di padang panjang mengharamkan golput,
ijtima ulama’ di tegal memfatwakan pemimpin pengkhianat janji jengan dipilih lagi, lalu
ijtima” ulama di Cipasung berijtihad tugas pemimpin adalah memberi kesejahteraan,” pungkas Ainul.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Ahmad Jilul Qur’ani Farid

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment