MUI Jatim Tolak Rencana Pembuatan Terowongan Istiqlal – Katedral

MUI Jatim Tolak Rencana Pembuatan Terowongan Istiqlal – Katedral

Ustaz Ainul Yaqin saat mengisi seminar di Suara Muslim Surabaya, foto: (Suaramuslim.net)

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Ustaz Ainul Yaqin menolak rencana pembuatan terowongan yang menghubungkan Katedral dan Masjid Istiqlal. MUI beranggapan negeri ini masih banyak masalah yang perlu diutamakan selain terowongan.

“Negeri ini sudah banyak masalah jangan menambah masalah lagi,“ katanya saat dihubungi Suaramuslim.net, Senin (17/2).

“Orang Islam yang baik adalah yang bisa meninggalkan apa saja yang tidak berguna,“ tambahnya.

“Soal ibadah, prinsipnya bagimu agamamu dan bagiku agamaku sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Jatim, KH. Abdusshomad Bukhari mengatakan kunci toleransi adalah menghormati pihak-pihak yang berbeda. Toleransi bukan menggabungkan, merangkai, atau mendekatkan tempat ibadah.

Sebelumnya, ormas-ormas Islam sudah menyatakan menolak terkait rencana pembuatan terowongan ini. Yakni dari ulama Madura, Muhammadiyah juga Nahdlatul Ulama.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengaku tidak tahu apa tujuan terowongan Istiqlal-Katedral dibangun. Secara budaya atau agama, dua-duanya tidak masuk.

Sementara Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti ikut mempertanyakan tujuan dan nilai strategis dari wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun terowongan tersebut. Menurut dia, yang dibutuhkan saat ini bukan silaturahmi dalam bentuk fisik atau infrastruktur terowongan.

“Tapi yang diperlukan itu silaturahmi dalam bentuk infrastruktur sosial, di mana pemerintah secara sungguh-sungguh membangun toleransi yang autentik, toleransi yang hakiki, bukan toleransi yang basa-basi,” kata Mu’ti.

Rencana pembuatan terowongan ini diusulkan Jokowi saat meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (7/2) pagi. Menurutnya untuk mempermudah silaturahmi antarumat beragama.

“Ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Jadi tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahmi,” kata Jokowi

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment