JAKARTA (Suaramuslim.net) – Salah satu inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mustofa Nahrawardaya mencurigai persekusi kepada relawan Deklarasi #2019GantiPresiden dilakukan secara terstruktur. Menurutnya hal ini dapat dilihat dari model dan bentuk persekusi yang dialami oleh pihaknya di beberapa daerah.
“Ini itu terstruktur yang pertama saya lihat modusnya sama polanya sama, dapat dilihat dari cara-cara mereka melakukan persekusi misalkan memilih tempat-tempat yang menjadi objek vital seperti bandara dan hotel, ” kata Mustofa kepada saat dihubungi suaramuslim.net, senin (27/8).
Selain itu menurut Mustofa spanduk yang digunakan oleh orang-orang yang mempersekusi gerakan mereka memiliki bentuk yang sama di seuluruh Indonesia.
“Yang kedua mereka memiliki atau mencetak spanduk dan banner dengan design yang sama di seluruh indonesia. Jadi ini pasti tersetruktur dari sebuah organisasi atau setidak memiliki jaringan di seluruh idnonesia.” Tambahnya.
Sebelumnya deklarasi gerakan #2019GantiPresiden dipersekusi oleh sejumlah kelompok di depan Tugu Pahlawan, Surabaya. Massa yang terdiri dari salah satunya adalah dari Banser NU meminta agar deklarasi tersebut dihentikan.
Selebritis Ahmad Dhani yang berada di hotel juga diminta untuk segera meninggalkan kota surabaya oleh massa yang menentang deklarasi tersebut. Sedangkan di tempat yang berbeda, pada hari minggu (26/8) Neno Warisman dipersekusi ketiba tiba di bandara Pekanbaru. Neno pada esok harinya berencana akan menghadiri deklarasi 2019 Ganti Presiden di kota tersebut.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Teguh Imami