My Favorite Child, Ini Bahaya Dan Cara Mengatasinya

My Favorite Child, Ini Bahaya Dan Cara Mengatasinya

Artikel ini disarikan dari program Mozaik Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM.

Suaramuslim.net – Tiap orang tua sering kali memiliki anak favorit yang lebih disayang dari anaknya yang lain. Namun, hal ini jangan sampai memengaruhi perilaku orang tua dan membanding-bandingkan anak mereka.

Praktisi Neuroparenting, Yirawati Sumedi dalam program Mozaik Radio Suara Muslim Surabaya membenarkan adanya fenomena favorite child yang sering dialami dalam keluarga.

“Sebanyak 74% ibu dan 70% ayah dalam riset mengungkapkan bahwa mereka memiliki anak favorit,” ujar psikolog yang akrab disapa Bunda Ira ini.

Sama seperti Nabi Yusuf, imbuhnya, yang lebih disayang daripada saudaranya yang lain, juga Nabi Yakub selaku orang tua yang lebih sayang kepada Yusuf.

“Penyebab dari fenomena ini dapat dipengaruhi oleh urutan kelahiran, seperti anak pertama atau anak bungsu lebih difavoritkan ketimbang anak tengah,” ungkapnya.

Menurut penelitian profesor Psikologi di California, anak sulung dianggap sebagai pemberi contoh, diandalkan, serta membuat orang tua banyak belajar. Adapun anak bungsu yang dianggap paling kecil dan lebih butuh kasih sayang.

Hal lain yang memengaruhi ialah karakter anak dan kecenderungan hati.

“Seperti anak yang penurut, manis, dan tidak merepotkan akan lebih disukai. Selain itu, anak yang cukup berbeda dari yang lain seperti jenis kelamin atau anak yang terlihat good loking dibanding saudaranya akan lebih disayang,” kata Psikolog At-Taqwa Surabaya ini.

Perlu dipahami bahwa favoritisme orang tua terhadap anak jangan sampai memengaruhi tumbuh kembang anak sehingga anak bersikap manja dan bergantung.

Selain itu, favoritisme yang terlihat oleh anak yang tidak difavoritkan akan menimbulkan perasaan bersaing dan tidak suka dengan saudaranya yang difavoritkan.

Favoritisme orang tua terhadap anak dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni favoritisme sehat dan tidak sehat.

Kategori tidak sehat dapat dinilai dari cara orang tua memperlakukan anak favoritnya berbeda dengan yang lain, atau secara terang-terangan menunjukkan bahwa salah satu di antara anak mereka adalah favoritnya.

Seperti yang disampaikan dalam tarbiyatul aulad fil Islam, sikap adil dan proporsional terhadap anak penting dilakukan agar tidak menimbulkan permasalahan.

“Dampak yang dirasakan anak bisa berbagai macam, seperti kesehatan mental permusuhan antar saudara, juga dendam kepada orang tua,” jelasnya.

Untuk menghindari hal tersebut, Bunda Ira memberi tips agar sikap adil dikembangkan oleh orang tua dengan menghargai anak-anaknya.

Dalam menjaga adilnya afeksi dan kasih sayang bagi anak, orang tua dapat mengonsep pikiran mereka dengan menganggap anak sebagai karunia Allah, anak adalah sarana beramal jariyah.

“Siapa pun tidak akan pernah tahu doa anak mana yang mengantarkan kita ke surga. Ingatlah bahwa Allah menganjurkan untuk bersifat adil dan tidak menyia-nyiakan anak,” pungkasnya.

Kontributor: Denisa Naura
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment