SURABAYA (Suaramuslim.net) – K.H. Ahmad Ishomuddin atau yang sering di sapa Gus Ishom mengungkapkan bahwa seharusnya nabi Muhammad tidak disandingkan dengan Bung Karno karena menganggu pancasila.
Hal ini sebagai respons pidato anak Bung Karno, Sukmawati Soekarno Putri yang membandingkan peran Nabi Muhammad dan ayahnya dalam kemerdekaan Indonesia.
“Sangat mengganggu pancasila sekali itu, terlebih menganggu sila ketiga dalam pancasila, yakni persatuan Indonesia. Karena hal itu bisa merusak kedamaian,” ujarnya saat mengisi seminar di Aula Garuda Mukti Universitas Airlangga, Rabu (20/11).
Gus Ishom yang juga merupakan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) tersebut lantas menjabarkan pancasila dan rusaknya masyarakat Indonesia ketika tidak melaksanakannya.
“Sila kedua yang seharusnya sebagai manusia yang beradab, namun nyatanya sekarang banyak manusia Indonesia yang kurang beradab,” tegasnya.
Seharusnya pancasila ini menjadi filosofi bagi negara.
“Namun sila keempat yang seharusnya musyawarah kini banyak dari kita memaksakan kehendak, memaksakan perbedaan padahal Indonesia telah berubah,” tambahnya.
“Begitupun dengan sila kelima, keadilan sosial hanya dinikmati segelintir orang,” pungkasnya.
Gus Ishom hadir di Unair dalam seminar “Pancasila sebagai titik temu bernegara.” Selain itu hadir dalam kajian tersebut tokoh nasional Yudi Lathif, Inaya Wulandari Wahid (jaringan Gusdurian), Mohammad Nasikh (Rektor Unair), Abdul Mu’ti (Sekretaris PP Muhammadiyah).
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir