Suaramuslim.net – Mungkin selama ini kita hanya membaca biografi singkat Nabi Muhammad tapi tidak begitu hafal dan lupa jika ditanya mengenai nasab beliau. Berikut rangkuman nasab Rasulallah.
Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Mutholib (Nama aslinya: Syaibatul Hamdi) bin Hashim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Khilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luaiy bin Ghalib bin Fihir ( nama aslinya Quraisy)
Ibu Beliau bernama Aminah binti Wahab binti Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab
Nasab Ayah dan Ibu beliau bertemu di kakek ke lima yang bernama Kilab
Beliau bersambung kepada nabi Ismail, kemudian nabi Ibrahim sampai kepada nabi Adam.
Ayah beliau, Abdullah meninggal ketika beliau masih dua bulan dalam kandungan ibu Aminah. Dan hanya meninggalkan sedikit sekali warisan. Nabi Muhammad dilahirkan hari senin tanggal 12 Robiul Awwal tahun gajah. Dinamakan tahun gajah karena Abrahah Gubernur kerajaan Habasya (Saat ini Ethiopia), yang bertugas di wilayah Yaman, mengirim tentara bergajah pada tahun kelahiran beliau untuk menghancurkan Ka’bah dengan tujuan agar jamaah haji pindah ke Gereja al-Qulays di Yaman. Kemudian Allah menghancurkan pasukan ini dengan batu yang panas, yang dibawah segerombolan burung.
Nabi Muhammad SAW disusui oleh Tsuwaibah Aslamiyah sesudah disusui oleh ibu beliau Aminah Tsuwaibah adalah pelayan Abu Lahab, paman nabi, Tsuwaibah dimerdekakan oleh Abu Lahab karena dia mengabarkan kelahiran nabi Muhammad SAW. Meski demikian Abu Lahab adalah orang yang paling gigih menentang dakwah nabi. Namun karena Abu Lahab bahagia atas kelahiran nabi, maka Allah memberi keringanan tidak menyiksa Abu Lahab di kubur setiap hari senin. Kemudian nabi disusui Halimah Sa’diyah dan diasuh oleh Halimah sampai usia 4 tahun. Lalu diasuh oleh Ibunda Aminah sendiri.
Jika Ayah beliau meninggal saat masih dalam kandungan, maka Ibunda Aminah meninggal ketika beliau umur 6 tahun. Setelah itu beliau diasuh Abdul Mutholib kakeknya. Umur 8 tahun kakek beliau meninggal, kemudian diasuh oleh paman beliau Abu Tholib. Umur 9 tahun beliau sudah ikut Abu Tholib berdagang ke Syam (sekarang: Lebanon, Palestina, Syiria dan Jordania). Dalam perjalan ke Syam, beliau bertemu dengan pendeta Bahirah, melihat awan yang selalu menaungi beliau, dan tanda-tanda lainnya, pendeta itu menyampaikan kepada Abu Tholib bahwa keponakannya ini akan menjadi nabi.
Karena terkenal jujur, bahkan sampai mendapat gelar “ al Amiin”. Pada umur 25 tahun Rasulullah saw dipercaya Khadijah binti Khuwailid membawa dagangannya ke Syam bersama dengan ditemani pembantu laki-laki Khadijah yang bernama Maisaroh. Setelah kembali selama dua bulan berdagang Beliau saw menikah dengan Khadijah yang kala itu berumur 40 tahun.
Ketika Beliau saw berumur 35 tahun, Beliau saw dipilih untuk memberikan solusi dalam memutuskan siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya setelah Ka’bah diperbaiki. Beliau terkenal di kaumnya dengan sisfat-sifat mulia dan terpuji, mereka sangat mencintai Beliau saw sehingga mereka member gelar “ Al-Amin “.
Ya Allah limpahkanlah rahmat dan shalawatmu kepada nabi Muhammad SAW.
(diterjemahkan dari ceramah Syekh Habib Assegaf Yaman)