Negara ASEAN Diminta Bahas Kondisi Ekonomi Saat Pandemi dalam KTT

Negara ASEAN Diminta Bahas Kondisi Ekonomi Saat Pandemi dalam KTT

ASEAN diminta bahas ekonomi di KTT ke-36
Kasus Covid-19 di Asia Tenggara

JAKARTA (Suaramuslim.net) – “Diskusi mengenai penanganan virus corona di Asia Tenggara akan menjadi agenda utama KTT ke-36 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang akan diadakan hampir pekan depan,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia.

“Sejauh ini, mereka belum berbagi agenda khusus, tetapi saya yakin penanganan virus corona di wilayah ini akan menjadi prioritas utama,” kata Retno Marsudi pada konferensi jarak jauh di Jakarta, Kamis (18/6).

Hingga Jumat, negara-negara ASEAN telah mengkonfirmasi lebih dari 123.000 kasus Covid-19, sementara Indonesia tetap menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya dengan 43.803 kasus sejauh ini.

KTT, yang seharusnya diadakan di Vietnam pada 27-28 Juni, dibatalkan karena negara-negara anggota berjuang untuk menahan pandemi dan itu akan diadakan pada 26 Juni.

Terlepas dari virus corona, para pemimpin blok regional juga akan membahas tentang perkembangan di kawasan, hubungan dengan mitra dialog ASEAN, serta masalah regional dan global saat ini.

Pasca multilateralisme

Ramdhan Muhaimin, dosen Departemen Hubungan Internasional Universitas Al-Azhar di Jakarta, mendesak negara-negara ASEAN tetap waspada untuk menghindari kemungkinan gelombang kedua virus corona.

“Masalah ini harus menjadi perhatian utama kami sehingga Asia Tenggara tidak akan menjadi pusat virus baru yang akan mempengaruhi tidak hanya wilayah tetapi juga dunia,” kata Muhaimin kepada Anadolu Agency pada Kamis.

Dia juga menyoroti munculnya post-multilateralisme dalam menanggapi pandemi, saat negara-negara anggota lebih peduli dengan situasi di negara mereka sendiri dan menjadi super-protektif.

“Semoga situasi pasca multilateralisme yang terjadi di tingkat global tidak akan terjadi di Asia Tenggara,” tambahnya.

Pemulihan ekonomi

Pengamat politik dan hubungan internasional, Dinna Prapto Raharja, mengatakan KTT ASEAN yang akan datang dapat menetapkan momentum memperkuat kerja sama di antara negara-negara anggota untuk meningkatkan ekonomi di tengah ketidakpastian akibat pandemi.

“Semua negara anggota harus bekerja bahu-membahu alih-alih bergantung pada negara-negara non-ASEAN,” kata Dinna.

Ada kecenderungan bagi negara-negara ASEAN untuk memprioritaskan kerja sama dengan mitra yang lebih stabil secara ekonomi seperti Uni Eropa, Jepang, Hong Kong, India, dan Korea Selatan.

“Kita harus memperkuat sektor keuangan kita, terutama yang terkait dengan rantai nilai produk dari usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah ini,” katanya.

“Kontribusi UKM sangat penting, yang merupakan 80-90% dari semua perusahaan dan menyediakan lebih dari 60% pekerjaan sektor swasta, sehingga ini akan menjadi kontribusi besar dalam memulihkan ekonomi,” tambahnya.

Sumber: Kantor Berita Anadolu Agency

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment