Suaramuslim.net – Rasulullah adalah sosok orang yang paling bisa membuat orang lain senang. Perhatikan sebuah kisah yang menggambarkan tentang gaya komunikasi Rasulullah yang dapat membuat orang lain senang.
Abu Sa’id Al-Khudri mengatakan: “Seorang perempuan menemui Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, hanya kaum laki-laki yang mendapatkan bagian dan manfaat dari khotbahmu, maka tetapkanlah satu hari untuk kami agar bisa mendapatkan manfaat darimu, di mana engkau datang dan mengajari kami apa yang diajarkan Allah kepadamu. Rasulullah menjawab, ‘Berkumpullah pada hari tertentu!”
Akhirnya, dikumpulkanlah mereka pada hari yang telah ditentukan itu dan Rasulullah datang mengumpulkan mereka untuk mengajar. Dia pun bersabda, “Tidakkah ada perempuan yang ditinggal mati terlebih dahulu oleh tiga orang anak, akan mejadi tabir dari api neraka baginya. Salah seorang perempuan bertanya, ‘Dan dua?” Rasulullah pun menjawab, ‘Dan dua, dan dua, dan dua’. (Al-Bukhari Muslim).
Perhatikan bagaimana Rasulullah menjawab sebuah “pertanyaan tawaran” dari sahabat wanita, yaitu dikala Rasulullah mengatakan bahwa tiga orang anak yang mati akan menjadi penghalang baginya kelak dari api neraka. Namun ternyata hal tersebut ditawar oleh seorang sahabat wanita, bagaimana jika dua anak?
Hal ini karena dia ditinggal mati oleh kedua anaknya. Namun hebatnya, Rasulullah saw langsung mengiyakan tentang jumlah dua anak yang mati itu juga dapat menjadi penghalang dari api neraka. Sikap Rasulullah ini tiada lain hanya karena ingin membuat senang orang lain, nyenengno uwong.
Rasulullah saw paling suka membuat senang orang lain serta menghibur mereka pada saat seseorang sedang menghadapi kesusahan.
Bahkan dalam hadisnya dikabarkan, “Tidak ada seorang mukmin pun yang menghibur saudaranya selama musibah kecuali karena perbuatannya tersebut Allah Yang Maha Kuasa akan memberinya pakaian kemuliaan pada hari kiamat.” (Ibnu Majah).
Membuat senang orang lain di kala susah adalah salah satu cara membantu meringankan beban kesusahan mereka. Gaya komunikasi yang demikian adalah cara dalam memanusiakan manusia (human humanization) sehingga manusia merasakan dirinya diperhatikan, terhormat dan termuliakan.
Tentu dari sikap ini akan lahir loyalitas terhadap orang yang memberikan perhatian tersebut. Bagaimana jika komunikasi yang demikian dilakukan oleh seorang pimpinan?
Sikap Rasulullah yang membuat orang senang tidak hanya kepada orang dewasa saja, bahkan terhadap anak-anak kecil pun Rasulullah sangat memberikan perhatian, sehingga anak-anak kecil juga sangat mencintainya.
Untuk membuat senang anak-anak, tidak jarang Rasulullah ikut bermain-main dengan mereka. Sebagaimana dari Mahmud bin ar-rabi’ meriwayatkan, “Aku ingat Rasulullah menyemburkan air ke wajah saya, ketika aku berumur 5 tahun, air tersebut beliau ambil dari sebuah ember.” (Al-Bukhari).
Bahkan Rasulullah membiarkan anak-anak balapan lari menuju Rasulullah dan berhenti di pangkuannya, melompati punggungnya dan menjungkirbalikkan mereka untuk bersenang-senang dengan anak-anak tersebut.
Demikian pula Rasulullah suka mengusap-usap kepala mereka dengan belas kasih, menyentuh pipi mereka dengan lembut, dan biasa mencium mereka, serta memberikan hadiah kepada mereka. Semua tindakan sikap ini, tentu akan membuat senang anak-anak. Demikianlah keteladanan Rasulullah.
Sikap suka membuat senang orang lain adalah bentuk rasa kasih sayang yang besar dari Rasulullah, harusnya menjadi contoh terbaik bagi umatnya untuk menjadi manusia yang suka membuat senang orang lain, nyenengno uwong.
ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤُﻮﻥَ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻬُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦُ، ﺍﺭْﺣَﻤُﻮﺍ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻳَﺮْﺣَﻤْﻜُﻢْ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ، ﺍﻟﺮَّﺣِﻢُ ﺷُﺠْﻨَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ، ﻓَﻤَﻦْ ﻭَﺻَﻠَﻬَﺎ ﻭَﺻَﻠَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﻄَﻌَﻬَﺎ ﻗَﻄَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ
“Orang-orang yang memiliki sifat kasih sayang akan disayang oleh Allah yang Maha Penyayang, sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu. Kasih sayang itu bagian dari rahmat Allah, barangsiapa menyayangi, Allah akan menyayanginya. Siapa memutuskannya, Allah juga akan memutuskannya.” (At-Tirmidzi).
Inilah agama kasih sayang yang memulai setiap aktivitasnya dengan bacaan basmalah, satu bacaan yang mengandung pesan kasih sayang. Bismillahirahmanirahim.