Jakarta (Suaramuslim.net) Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Israel B’Tselem berkampanye kepada tentara Zionis Israel agar mereka menolak perintah penembakan demonstran di perbatasan Gaza dari komandannya. Kampanye yang disebut sebagai kampanye “Maaf Komandan, saya tidak bisa menembak” diluncurkan pada Kamis (4/4).
Seperti yang dilansir dari kantor berita Palestina Maannews, organisasi itu mengambil langkah yang tidak biasa dengan memanggil langsung tentara Zionis untuk menolak perintah penembakan atas protes mematikan pada Jumat lalu di Gaza, ketika pasukan Zionis banyak menggunakan tembakan langsung terhadap masyarakat sipil yang menewaskan 16 orang warga Palestina dalam satu hari dan melukai ratusan orang lainnya.
Sekitar 17.000 warga Palestina berpartisipasi dalam protes pada hari Jumat yang merupakan hari pertama dalam protes selama seminggu yang disebut sebagai “The Great March of Return,” Peringatan 70 tahun Nakba, atau bencana, ketika lebih dari 700.000 orang Palestina diusir dari tanah mereka untuk membuka jalan bagi terciptanya negara Israel.
Hingga Kamis, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 18 orang warga Palestina, setelah Ahmed Arafa yang berumur 25 tahun ditembak di dada di daerah sebelah timur kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza.
Menurut B’Tselem, kampanye akan diiklankan di surat kabar Israel “memperjelas kepada tentara bahwa mereka harus menolak untuk melepaskan tembakan terhadap demonstran yang tidak bersenjata,” yang menurut kelompok tersebut adalah “perintah yang secara nyata ilegal.”
B’tselem mengkritik militer Zionis Israel yang mengumumkan bahwa tentara akan menggunakan tembakan langsung terhadap pengunjuk rasa, meskipun mereka berada ratusan meter dari pagar perbatasan.
“Tanggung jawab mengeluarkan perintah yang melanggar hukum dan untuk konsekuensi mematikan mereka terletak pada pembuat kebijakan dan -di atas semua- dengan Perdana Menteri Israel, menteri pertahanan, dan kepala staf,” kata B’Tselem.
“Militer tidak diizinkan bertindak sesuai keinginannya, tidak juga Zionis Israel dapat menentukan sendiri apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak ketika berhadapan dengan demonstran,” ungkap B’Tselem.
Lebih lanjut organisasi itu mengtakan bahwa penembakan demi penembakan yang dilakukan militer Zionis terhadap demonstran Palestina adalah bentuk kebrutalan dan tindakan ilegal yang melanggar hukum internasional.
“Penggunaan militer Zionis dengan 100 penembak jitu terhadap pengunjuk rasa sipil Palestina yang tidak bersenjata di Jalur Gaza adalah ilegal, tembakan langsung terhadap warga sipil tidak bersenjata merupakan pelanggaran brutal terhadap kewajiban hukum internasional,” pungkasnya.
Organisasi HAM Israel Kampanyekan “Tolak Perintah Penembakan”
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir