OSLO (Suaramuslim.net) – Umat Islam di Norwegia menjadi sasaran serangan teror pria bersenjata yang melancarkan tembakan di sebuah masjid di dekat Oslo, ibu kota Norwegia. Satu orang terluka dalam serangan tersebut, meski pelaku akhirnya berhasil ditangkap.
Seorang pemuda kulit putih meneror umat Islam dengan menembaki Masjid Islamic Centre Al Noor, Distrik Baerum, dekat ibu kota Oslo, Sabtu (10/8).
Dalam aksinya, pria tersebut melengkapi diri dengan membawa beberapa senjata api.
Akibatnya, satu orang terluka akibat tembakan teror yang dilakukan sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Pelaku teror berhasil dilumpuhkan saat beraksi, sebelum akhirnya polisi datang untuk menahannya.
Polisi menduga pemuda kulit putih yang menjadi pelaku teror di Masjid Al Noor tersebut beraksi sendirian.
Takmir masjid, Irfan Mushtaq mengatakan seorang korban yang terluka adalah jemaah masjid berusia 75 tahun. Dia datang ke tempat kejadian tak lama setelah diberi tahu tentang aksi teror yang dilakukan pria kulit putih itu.
“Pria itu membawa dua senjata api dan sebuah pistol. Dia mendobrak pintu kaca dan melepaskan tembakan,” kata Mushtaq.
Dia menjelaskan bahwa pelaku teror memakai baju besi dan helm saat melancarkan aksinya. Namun, tak lama kemudian dia berhasil dilumpuhkan oleh beberapa jemaah yang berada di masjid tersebut, sebelum polisi datang.
Islamic Centre Al Noor sebenarnya telah menerapkan langkah-langkah pengamanan ekstra, pasca penembakan massal yang terjadi di sebuah masjid di Selandia Baru beberapa waktu lalu. Lebih dari 50 orang terbunuh dalam aksi yang dilakukan oleh teroris yang menganut supremasi kulit putih.
Mundur ke belakang, teror yang dilakukan oleh pengikut sayap kanan pernah terjadi di Norwegia pada Juli,2011.
Kala itu 77 orang meninggal akibat serangan yang dilakukan pelaku bernama Andres Behring Breivik, yang terang-terangan menyatakan kebenciannya terhadap multikulturalisme.
Dia beraksi dengan meledakkan sebuah bom berkekuatan tinggi dan menembaki sebuah acara perkumpulan yang digelar sayap pemuda Partai Buruh di Pulau Utoya.
Sumber: Aljazeera