PB Djarum Mundur, KPAI: Tidak Ada Niat Hentikan Audisi Bulu Tangkis

PB Djarum Mundur, KPAI: Tidak Ada Niat Hentikan Audisi Bulu Tangkis

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto. (Foto: Okezone)

JAKARTA (Suaramuslim.net) — Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, menegaskan, pihaknya tidak berniat meminta penghentian audisi bulu tangkis untuk anak-anak yang diinisiasi PB Djarum.

“Perlu kami sampaikan bahwa KPAI tidak tebersit niat untuk menghentikan audisi,” ucap Susanto dalam keterangan tertulis, Senin (9/9).

Ia menambahkan, KPAI justru mendukung audisi dan pengembangan bakat serta minat anak di bidang bulu tangkis. KPAI, kata Susanto, berharap audisi semacam ini terus berlanjut.

Namun, ucapnya, penyelenggaraan audisi tidak boleh menggunakan nama merek, logo, dan gambar produk tembakau yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012.

“Kami mendukung agar prestasi anak terus tumbuh dan membanggakan Indonesia ke depan. Jadi, peraturan KPAI hanya menjalankan tugas agar peraturan tersebut ditaati oleh semua pihak,” katanya.

PB Djarum memutuskan audisi umum tahun ini menjadi yang terakhir kali diselenggarakan. Tak akan ada audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum pada 2020. Keputusan ini diambil PB Djarum karena tudingan KPAI bahwa pihaknya memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

Keputusan PB Djarum menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis pada 2020 disampaikan melalui jumpa pers yang disampaikan Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosiman, Sabtu (7/9), di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Jawa Tengah.

Dalam keterangannya, Yoppy mengatakan, keputusan ini diambil untuk mengurangi polemik terkait penggunaan brand Djarum dalam audisi yang digelar di beberapa kota. Keputusan ini merespons KPAI yang menyebut ada eksploitasi terhadap anak dari gelaran ini.

Menurut KPAI, anak digunakan sebagai promosi brand melalui audisi umum PB Djarum.

“Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kita hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik,” kata Yoppy.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment