PBNU: Orang Miskin Dimiskinkan Oleh Negara

PBNU: Orang Miskin Dimiskinkan Oleh Negara

PBNU Orang Miskin Dimiskinkan Oleh Negara
Ketua Pengurus Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum Machfoedz, M.Sc. memberikan ceramah dalam penandatangan kerja sama antara GOJEK, GO-PAY dan NU Care-LazisNU, Selasa (16/7) di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat. (Foto: SMNET/Ali Hasibuan)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Ketua Pengurus Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum Machfoedz, M.Sc. memberikan ceramah dalam penandatangan kerja sama antara GOJEK, GO-PAY dan NU Care-LazisNU, Selasa (16/7) di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Dalam ceramahnya, Prof Maksum mendorong agar NU Care-LazisNU dapat membantu masyarakat kecil dalam bidang ekonomi. Karena menurutnya selama ini banyak pembangunan pemerintah hanya berefek kepada orang-orang kaya.

“Mereka dimiskinkan oleh negara, karena ada pembangunan nasional yang tidak menyentuh mereka yang bias kota bias orang kaya,” ucapnya.

Menurutnya selama ini di masyarakat berkembang stigma bahwa menjadi petani sudah pasti menjadi orang miskin. Hal ini terjadi lantaran petani sangat sedikit yang sejahtera dalam ekonomi.

“Kalau jadi petani harus siap melarat,” tegasnya.

“Hari ini kewajiban LazisNU untuk membela kelompok yang terpinggirkan karena pembangunan nasional,” katanya lagi.

Ia juga menyebut bahwa masyarakat khususnya warga Nahdliyyin harus tidak puas dengan perkembangan teknologi 4.0. Sebab menurutnya ada efek dari adanya perkembangan dunia yang serba digital yakni menyebarnya hoax.

“Kita siap menangkal dan kita tidak puas (4.0). Yang selesai oleh 4.0 hanyalah bisnis, marketing. NU malah tertantang hoax di mana-mana dengan digitalisasi. NU repotnya di mana-mana,” ungkapnya.

“Yang tidak masuk, umkm, yang gurem harus diproteksi dengan masuk dan siap didampingi. Adalah tanggung jawab LazisNU untuk membesarkan yang kecil membantu kemanusian di banyak tempat. Kalau kita tidak bantu yang kecil-kecil itu, kalau kita tidak berdayakan dengan digital maka mereka mati,” tandasnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment