Pekerja Palestina Dipaksa Membayar Untuk Bekerja di Israel

Pekerja Palestina Dipaksa Membayar Untuk Bekerja di Israel

Pekerja Palestina Dipaksa Membayar Untuk Bekerja di Israel
Sekitar 20.000 pekerja Palestina membayar $140 juta kepada para pialang dan pengusaha untuk mendapatkan izin yang memungkinkan mereka bekerja di Israel, demikian seperti dilansir surat kabar Israel Haaretz, Rabu (23/10) (Foto: Istimewa)

TEL AVIV (Suaramuslim.net) – Sekitar 20.000 pekerja Palestina membayar $140 juta kepada para pialang dan pengusaha untuk mendapatkan izin yang memungkinkan mereka bekerja di Israel, demikian seperti dilansir surat kabar Israel Haaretz, Rabu (23/10).

Para pekerja itu adalah 33 persen dari semua buruh Palestina di Israel, surat kabar Haaretz menambahkan.

Menurut laporan itu, pekerja membayar lebih dari $400 per bulan untuk mendapatkan izin, tetapi aktivis lapangan di kelompok HAM Israel Kav La’ved dan Machsom Watch mengatakan mereka “mendengar jumlah yang lebih tinggi yang dibebankan untuk setiap izin.”

Pada bulan Desember 2016, Israel memutuskan untuk menerapkan reformasi yang secara bertahap akan menghilangkan hubungan antara pekerja Palestina dan majikan tertentu untuk memudahkan para pekerja mendapatkan izin kerja tanpa perantara.

Namun, Haaretz mengatakan implementasinya lebih lambat dari yang dijanjikan.

Menurut situs web Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah, Haaretz mengatakan, sebelum liburan musim gugur Yahudi tahun ini, 81.000 warga Palestina bekerja di Israel.

“Sekitar 27.000 dari mereka membeli izin kerja mereka, dan keuntungan yang diperoleh dari jaringan perdagangan izin dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 122 juta shekel ($34,5 juta),” lanjut surat kabar tersebut.

Setiap pekerja, kata Haaretz, membayar antara $425 dan $700 per bulan, menyatakan bahwa jumlah ini diperkirakan sekitar sepertiga dan setengah dari potensi penghasilan mereka di Israel. Dalam beberapa kasus, biaya izin kerja dan kurangnya pekerjaan tetap berarti orang Palestina membawa rumah hanya beberapa ratus shekel setiap bulan, yang jumlahnya di bawah $200.

Pekerja Palestina yang membeli izin juga tidak menikmati manfaat sosial, termasuk perawatan medis asuransi yang membuat mereka rentan terhadap kehilangan pendapatan jika mereka mengalami cedera di tempat kerja.

“Seorang pekerja yang selama empat bulan sekarang, dia terjebak di rumah setelah mengalami kecelakaan di lokasi konstruksi Israel. Majikannya dan pialangnya telah memalingkan muka darinya. Dia mengatakan majikannya bahkan mengancam akan memecat para pekerja yang menyaksikan kecelakaan itu untuk mencegah mereka bersaksi di pengadilan,” tulis Haaretz.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment